Advertisment
KUNINGAN, (BK).-
Sejumlah anggota Juang Kencana (para purna bakti) maupun pegawai negeri sipil (PNS) Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kab. Kuningan tetap konsisten dalam menjalin tali silaturahmi dalam membangun keluarga berkualitas.
Memasuki awal tahun 2022, anggota Juang Kencana menggelar silaturahmi di rumah kediaman Ketua Juang Kencana Kab. Kuningan, H Momon Sudirman, beralamat di Desa Bayuning Kecamatan Kadugede, Minggu (2/1/2022). Selain dihadiri para tokoh purna bakti BKKBN, juga unsur pengurus Juang Kencana Provinsi Jabar, H Lili, Kepala DPPKBP3A Kab. Kuningan, Trisman Supriatna didampingi Kepala Bidang (Kabid) Keluarga Berencana, Iskandar, beserta senior lainnya.
“Dalam operasionalnya tidak bisa dilakukan secara sendiri tetapi harus guyub bersama seluruh kekuatan dan elemen yang ada secara sinergi, salah satunya dengan Perkumpulan Juang Kencana (Juken) Kab. Kuningan sebagai mitra. Juang Kencana Kab. Kuningan mulai dirintis sejak tahun 2012 merupakan bagian integral dari Juken Prov. Jabar dan Pusat,” kata Sekretaris Juang Kencana Kab. Kuningan D Rusyono.
Menurutnya, Juang Kencana adalah wadah para purna bakti pengelola KB, baik yang berasal dari lingkup BKKBN maupun lembaga KB Daerah atau pihak lain yang ingin bergabung secara sukarela dan bersifat terbuka. Keanggotaan s/d saat ini berjumlah 84 orang, dan secara AD-ART meliputi anggota biasa (pengelola KB yang sudah pensiun) 59 orang. Anggota luar biasa (mereka yang peduli KB baik di lembaga KB/luar KB tetapi belum pensiun dan bersedia menjadi anggota) dan anggota kehormatan (pejabat yang karena jabatannya seperti bupati, Kadis/Kaban, pimpinan lembaga dan sebagainya sekaligus sebagai pembina.
Ketua Juang Kencana, H Momon, mengungkapkan, keluarga/penduduk merupakan potensi sekaligus persoalan dalam pembangunan sebagai potensi manakala mereka berkualitas. Namun akan menjadi persoalan manakala mereka hanya menjadi beban pembangunan. Untuk menjadi potensi penduduk/keluarga harus dibangun/diberdayakan, salah satunya melalui program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) yang diusung oleh Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kab. Kuningan.
Dalam kurun waktu satu tahun (tahun 2021), Juang Kencana Kab. Kuningan melakukan sejumlah kegiatan, antara lain, kegiatan promotif dan preventif, kegiatan kuratif, rujukan dan pendampingan. Selain itu, kegiatan penguatan dan pemberdayaan lini lapangan. Kegiatan tersebut sebanyak 20 macam/frekuensi dan 11 tulisan promotif di media massa/media cetak dan telah dilaporkan ke Juang Kencana Prov. Jabar.
Adapun rencana kegiatan 2022 yakni diawali riung mungpulung, silaturahmi dan muhasabah diri, guna menyamakan persepsi tentang kedudukan, tugas dan fungsi Juang kencana dalam membantu DPPKBP3A dalam pelaksanaan program. Bangga Kencana dan PP-PA. Melanjutkan pola yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya, dengan memperhatikan aspek kearifan lokal. Menjajagi kemungkinan (pengembangan) kolaborasi sinergitas dalam pelaksanaan program di atas, seperti dalam bentuk MoU khusus, baik dengan DPPKBP3A maupun lembaga/pihak lain yang terkait. Termasuk mengembangkan riung mungpulung/silaturahmi secara periodik misal 3 atau 4 kali dalam setahun, dengan menggandeng pihak-pihak yang terkait.
Sebagaimana pepatah bijak orang tua (tataran Sunda) diantaranya, menyebutkan “ngindung ka waktu, ngabapa ka jaman, ka tukang jadi sawangan ka hareup jadi udagan, poe kamari jang eunteung, poe ayeuna lakonan jeung tarimakeun, sarta poe isukan harepan muga leuwih hade hasilna”.
“Namun demikian, selama berkecimpung di organisasi ini tentu kendala juga ada. Misalnya keterbatasan dalam dana dan sarpras, akses informasi terhadap perkembangan program terbatas dan keguyuban masih dianggap beban tambahan. Karenanya, melalui komunikasi yang intensif antara pihak lembaga teknis dengan Juang Kencana, dalam meramu berbagai kegiatan program di lapangan,” katanya.
Oleh sebab itu, perkumpulan Juang Kencana dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pihak lembaga teknis dalam operasional di lapangan, karena mereka masih punya potensi diantaranya semangat, pengalaman dan jejaring. (Raz/BK)