Redaksi
Rabu, 1/05/2022 10:43:00 AM WIB
HeadlinePendidikan

MAN 2 Kuningan (Ciawigebang) Dongkrak Kemenag Kuningan Raih Award Madrasah 2021

Advertisment

KUNINGAN, (KC).-


Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kuninan (Kecamatan Ciawigebang) mampu memperlihatkan berbagai prestasi, baik tingkat regional (provinsi) maupun nasional sehingga mendongkrak Kementerian Agama (Kemenag) Kab. Kuningan meraih Award Madrasah 2021.

Penghargaan bergengsi (Award Madrasah) tersebut diumumkan langsung oleh Kepala Kemenag Kab. Kuningan, H Mujayin, didampingi Kepala Seksi Bimas, yang juga panitia penyelenggaran kegiatan, H Ahmad Fauzi, cukup membuat kejutan. Perolehan Award Madrasah itu diumumkan bertepatan dengan peringatan puncak acara Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag ke-76, berlangsung di halaman MAN 2 Ciawigebang, Senin (3/2/2022).


Kepala MAN 2 Kuningan, H Iman Nuryaman, menjelaskan, dalam kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di sekolah dijalaninya dengan penuh kesungguhan. Para pendidik atau guru dalam pelaksanaan KBM tidak hanya anak itu harus menjadi orang pinter. Namun bagaimana caranya anak didik kita menjadi orang soleh/solehah. Menjadi anak soleh maupun solehah itu merupakan harapan semua orang, khususnya menjadi dambaan anggota keluarga.

“Sebab anak pinter itu belum tentu soleh/solehah, tapi jika anak itu soleh/solehah, iman dan takwa terhadap Allah Swt, Insya Allah akan menjadi orang jujur, baik dan panda yang dapat memberikan manfaat bagi dirinya, keluarga dan sebagainya,” jelas H Iman.

Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah Kemenag Kab. Kuningan, H Muhamad Nurdin, mengungkapkan, peraihan penghargaan tertinggi (Award Madrasah 2021) ini dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dan capaian prestasi pembelajar madrasah, pengajar madrasah, lembaga dan masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap madrasah sebagai bentuk apresiasi atas capaian prestasi yang sempat diraih. Dalam hal ini, Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat mengadakan Madrasah Award Tingkat Jabar.


“Alhamdulillah, di penghujung tahun 2021, Kabupaten Kuningan mendapatkan surprise yang menggembirakan dari Kanwil Kemenag provinsi Jawa Barat. Piagam penghargaan Madrasah Award dari Kanwil Kemenag Jawa Barat, juga diberikan kepada Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kuningan keluar menjadi juara 2 sebagai lembaga/madrasah berprestasi dalam bidang kebersihan, keindahan dan ketertiban jenjang Madrasah Ibtidaiyah Tingkat Jawa Barat,” jelas H Muhamad Nurdin.

Selain itu, lanjut Nurdin, Madrasah Award juga diberikan pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kuningan (Ciawigebang) sebagai juara 1 kemandirian sarana prasarana jenjang Madrasah Aliyah Tingkat Jawa Barat, Topic Offirstson Kepala MTsN 1 Kuningan juara 1 Kepala Madrasah jenjang Madrasah Tsanawiyah Tingkat Jawa Barat. Termasuk Ralintya Hasna Rafifah, Siswi MAN 2 Kuningan, Juara 2 Duta Moderasi Beragama jenjang Madrasah Aliyah Tingkat Jawa Barat. Ahmad Sirozul Mukarom, Siswa MAN 2 Kuningan, sebagai Juara 2 Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tingkat Nasional, yang penghargaan tersebut diserahkan langsung Selasa (4/1/2022).

“Penghargaan ini menegaskan, bahwa penyelenggara pendidikan harus memiliki kekuatan daya tanding dan daya sanding dengan berbagai elemen. Tentunya merupakan sebuah kebanggan bagi insan madrasah khususnya, umumnya bagi kita yang peduli terhadap madrasah. Bahwa madrasah sekarang sudah menjadi pilihan nomor satu bagi masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah agama,” jelas HM Nurdin.

Dijelaskan HM Nurdin, tangga capaian prestasi merupakan sebuah langkah panjang dari berbagai ikhtiar dan doa yang menghasilkan dua kelompok, yaitu pemenang atau the winner dan orang yang kalah atau the looser. Semoga kedepannya kita akan terus meraih prestasi dari berbagai aspek kemadrasahan, baik itu MyRes, robotik, KSM, dan lainnya.

“Bagi mereka yang belum memperoleh anugerah mari terus belajar agar anugerah itu menyapa, karena proses belajar tidak boleh berhenti pada suatu titik,” kata Nurdin.

Diharapkannya, semoga semua pelaku pendidikan terus belajar mencari inspirasi, membangun motivasi dari kegiatan seperti penganugerahan ini. Kita harus melakukan upaya extra ordinary, Komunitas pendidikan harus melakukan pola pendekatan inovasi dengan tidak hanya berpikir out of the box, tapi harus without the box. Guru dan tenaga kependidikan harus terus belajar, membangun sinergitas, kolaborasi untuk aksi. Hanya dengan itu semua madrasah akan menjadi mandiri dan berprestasi. (RAZ/KC)