Advertisment
Kepala MTs PUI Kuningan, Iis Sutisna S.Ag. |
KUNINGAN, (BK).-
Kegiatan Madrasah Tsanawiyah (MTs) PUI alamat Jl Syeh Maulana Akbar Kuningan, sebelum hingga memasuki bulan suci Ramadhan 1443 H/2022 M tidak pernah terhenti dari berbagai kegiatan termasuk berbagi takjil di Kelurahan Citangtu, Sabtu (23/4/2022).
Awalnya pembagian makanan untuk berbuka puasa itu akan dilaksanakan di seputar jantung kota, namun atas kesepakatan bersama akhirnya memilih di daerah Citangtu sekaligus untuk bersilaturahmi dengan warga setempat. Kebetulan di daerah itu banyak siswa yang bersekolah ke MTs PUI Kuningan. Akhirnya dalam pelaksanaan kegiatan Ramadhan yang penuh berkah itu, sejumlah siswa MTs yang tinggal di Citangtu turut bergabung dalam kegiatan dimaksud. Akhirnya mereka (para siswa) dan guru dapat bersilaturahmi dan membaur dengan warga setempat. Adapun kegiatan lain sebelum memasuki bulan suci Ramadhan, siswa MTs PUI Kuningan sempat melakukan kegiatan hiking ke Taman Purbakala Cipari Kecamatan Cigugur.
“Alhamdulillah, warga yang ada di Kelurahan Citangtu dan sekitarnya cukup merespon atas kegiatan tersebut. Sehingga kegiatan berbagi paket takjil berlangsung hingga sore hari itu dapat berjalan dengan lancar dan tertib,” kata Kepala MTs PUI Kuningan, Iis Sutisna S.Ag.
Menurutnya, makanan takjil sebanyak 120 paket bersumber dari swadaya sekolah dan infak guru secara ikhlas untuk berbagi pada sesama di bulan suci yang penuh berkah ini. Kegiatan ini tidak membebani anak maupun orang tua siswa, namun apabila mereka ingin bersedekah atas dasar keihklasan maka tidak akan ditolak.
Masih dalam suasana Ramadhan, MTs PUI Kuningan sempat mengikuti kegiatan pesantren kilat yang diselenggarakan di sekolah. Adapun materi yang disampaikan oleh masing-masing guru sesuai arahan dan petunjuk bidang kurikulum (Bidkur), Ruspani SPd. Dalam kegiatan pembelajaran pesantren kilat, masing-masing guru menyampaikan satu mata pelajaran. Setiap hari tidak kurang dari dua mata pelajaran yang diberikan pada siswa agar lebih memahami materi untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, siswa untuk membiasakan shalat dhuha yang dilakukan awal masuk sekolah, membaca Alquran serta belajar tajwid agar dalam pengucapannya secara baik dan benar. Selain itu, siswa juga memperoleh pengetahuan tentang zakat, infak dan sedekah sebagai amalan yang harus dilakukan oleh seorang muslim. Mereka (para siswa) tidak hanya memahaminya, namun lebih ditekankan dalam pengamalan maupun pelaksanaannya.
“Menunaikan zakat itu wajib bagi yang mampu, sebab dalam harta yang kita miliki ada hak orang lain untuk dikeluarkan. Sebab, zakat, infak maupun sedekah itu untuk membersihkan harta kita agar hidup lebih berkah,” katanya. (Fikhar/BK)