Redaksi
Selasa, 5/31/2022 06:55:00 PM WIB
HeadlinePendidikan

Sekolah Penggerak Harus Lebih Maju Dibanding Sekolah Lain

Advertisment

KUNINGAN, (BK).-


Keberadaan sekolah penggerak sebagaimana diprogramkan pemerintah pusat hingga daerah, termasuk di Kabupaten Kuningan harus lebih maju dan berkembang dalam rangka peningkatan kualitas belajar bagi para siswa dibanding sekolah lainnya.

“Program sekolah penggerak adalah upaya meningkatkan kualitas belajar siswa yang meliputi lima jenis intervensi untuk mengakselerasi sekolah penggerak agar lebih maju satu atau dua tahap dibanding sekolah lainnya dalam kurun waktu tiga tahun,” demikian diungkapkan Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi, dalam kegiatan bimbingan teknis implementasi pengelolaan program sekolah penggerak angkatan kedua, berlangsung di Saum Ema Jl Cigugur Kuningan, Selasa (31/5/2022).

Dijelaskan Dian, untuk itu Pemerintah Daerah (Pemda) merasa bangga dan menyambut baik program bimbingan teknis implementasi dalam pengelolaan program sekolah penggerak angkatan kedua ini. Hal itu sebagai wujud nyata dan tanggungjawab bersama dalam pelaksanaan program dengan pengelolaan sesuai aturan. Sekolah penggerak ini akan fokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan profil pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) serta non kognitif (karakter) diawali dari SDM yang unggulan.


“Kepala sekolah dan guru penggerak berkewajiban untuk mengembangkan pada sekolah lain. Diharapkan sekolah penggerak ini bisa turut andil dalam mewujudkan Kuningan menuju Kabupaten Pendidikan pada 2025. Program tersebut sejalan dengan visi Kuningan Maju (Makmur Agamis dan Pinunjul) berbasis desa tahun 2023. Termasuk didalamnya mencakup manajemen layanan pendidikan, kesehatan secara merata serta menciptakan SDM yang sejati,” ujar Dian.

Kepala Bidang (Kabid) GTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Kuningan, Drs H Pipin Mansur Aripin MPd, menerangkan, adapun sasaran bimbingan teknis bagi 51 sekolah penggerak terdiri dari 10 Kelompok Bermain (Kober)/TK, 33 Sekolah Dasar dan 8 SMP dengan menghadirkan satu kepala sekolah dan satu guru pengelola keuangan dengan jumlah keseluruhan mencapai 102 orang.


Adapun materi yang disampaikan dalam Bimtek tersebut antara lain, arah kebijakan pendidikan di Kab. Kuningan, pengembangan potensi sekolah penggerak, kebijakan bidang Paud Dikmas, penjelasan teknis program PSP dan pengelolaan serta pembiayaan PSP, DR Dini Iriyani MPd /LPM BBPMP Provinsi Jabar. Termasuk materi yang disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Kuningan, Drs H Uca Somantri MSi.

“Kegiatan Bimtek ini digelar dalam rangkaian peringatan hari pendidikan nasional tahun 2022 serta pencanangan percepatan Kuningan menuju Kabupaten Pendidikan tahun 2025,” ujar H Pipin.

Kepala SMP Negeri 1 Lebakwangi, Surya, yang juga sebagai sekolah penggerak mengharapkan, sekolah penggerak jika ingin maju sebagaimana tertuang dalam program, maka Pemerintah Kabupaten Kuningan harus hadir. Apapun yang menjadi kebutuhan dalam rangka peningkatan pembelajaran siswa harus terpenuhi sebagaimana mestinya, tanpa harus mengandalkan dari pemerintah pusat. Oleh sebab itu, apabila sekolah penggerak ini ingin lebih maju satu atau dua tahap dibanding sekolah lain, maka harus mendapat dukungan dari sejumlah komponen terkait lainnya. (Fikhar/BK)