Redaksi
Rabu, 7/06/2022 10:43:00 AM WIB
HeadlinePendidikan

Guru Jadi Ujung Tombak Kurikulum Merdeka

Advertisment
Puluhan guru Sekolah Dasar Kepala Sekolah se-Kecmatan Kadugede antusias mengikuti Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Selasa (5/7/2022) di RM Cimuncang Kadugede.

KUNINGAN, (BK).-


Puluhan Guru Sekolah Dasar (SD) Kelas 1 dan 4 Se-Kecamatan Kadugede mengikuti sosialisasi dan BImtek ( Bimbingan Teknis) Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Selasa (5/7/2022) di Rm. Cimuncang Kadugede.

Ketua Kegiatan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Kadugede Tatang Rosydi mengatakan, tujuan dilaksanakan kegiatan IKM agar semua guru mempersiapkan diri dan memahami tahapan pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar dijenjang sekolah dasar yang sudah diprogramkan oleh pemerintah.

“Dizaman sekarang Guru dipacu menguasai IT, dan menyesuaikan dengan zaman, baik guru senior maupun guru junior. Inovasi ini tidak hanya diperlukan dalam hand phone dan dunia bisnis saja, namun Inovasi Pendidikan pun harus terus dilakukan sesuai dengan perkembangan Zaman,”ujarnya.

Koorwil Disdikbud Kecamatan Kadugede juga pemateri pertama dalam gelaran tersebut, Dudung Badrusamsi menjelaskan, Merdeka Belajar merupakan permulaan dari gagasan untuk memperbaiki sistem pendidikan nasional yang dinilai masih terkesan monoton. Merdeka Belajar menjadi salah satu program untuk menciptakan suasana belajar di sekolah yang bahagia suasana yang happy, bahagia bagi peserta didik maupun para guru.

“Tentu kita menyambut baik, mengapresiasi, dan optimis apa yang digagas oleh Mendikbud Nadiem Makarim, dan Kurikulum Merdeka belajar adalah sebuah inovasi pendidikan sebagai reformasi guna majunya pendidikan di tanah air,”ungkapnya.

Dudung menyadari , peralihan dari Kurikulum 13 menuju Kurikulum Merdeka dinilai wajar jika ada guru yang masih bingung memahaminya, tetapi Guru diminta secara pro aktif mencari informasi tentang bagaimana cara menerapkan kurikulum baru ini disetiap sekolah, baik lewat internet maupun mengikuti Zoom Meeting dengan tema terkait, karena guru sebagai ujung tombak Kurikulum Merdeka Belajar Disekolah.

“Guru merdeka belajar seiring dengan adanya Pandemi Covid, karena Pandemi ini sebagai bahaya laten yang sewaktu-waktu maka akan muncul kembali, sehingga diharapkan dengan adanya kurikulum merdeka belajar ini dunia pendidikan akan lebih siap menghadapinya. Kondisi sekarang belajar banyak dilakukan lewat internet, aplikasi dan dunia digital sebagai bagian dari kehidupan setiap hari, seperti sekarang ini ada wacana pembelian bensin memakai aplikasi, bukan uang cash langsung, sehingga peserta didik diharapkan memahami prinsip dasar dunia digital yang disiapkan dalam kurikulum merdeka belajar,”terangnya.

Sedangkan Pemateri Kedua sekaligus Pengawas SD di Kecamatan Kadugede, Junarman menjelaskan terkait Dasarhukum Kurikulum Merdeka, prosedur pendaftaran sekolah IKM, analisis Hari Efektif dalam Kalender Pendidkan, tahapan Mandiri Belajar, bentuk struktur kulikulum, kelebihan Kurikulum Merdeka dan contoh Jadwal Pelajaran di Kurikulum Merdeka.

“Ada pilihan sekolah mandiri belajar,mandiri berubah, ada juga mandiri berbagi ketika kita telah melampaui mandiri berubah, jika belum terdaftar di tahun sekarang bisa daftar di tahun berikutnya. Bentuknya Struktur Kurikulumnya berdasarkan Fase, Fase A kelas 1 dan dua, Fase B Kelas tiga dan empat, Fase C untuk Kelas lima dan enam,”ujar Junarman.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, Uca Somantri melalui Kepala Seksi Kurikulum Sekolah Dasar Iman Nurfatoni mengatakan, Implementasi kurikulum merdeka mandiri merupakan pilihan bagi satuan pendidikan, untuk itu satuan pendidikan untuk melaksanakan kurikulum yang dipilihnya pada tahun ajaran 2022/2023, sehingga Disdikbud Kabupaten Kuningan gencar melakukan sosialisasi IKM dengan membentuk 14 tim yang disebar kesetiap kecamatan.

“Ada empat ratus tiga puluh tujuh sekolah sekolah yang memilih tiga kurikulum itu, bagaimana yang tidak terdaftar tetap menggunakan K tiga belas, tapi tidak ada salahnya untuk belajar Kurikulum Mandiri karena kedepannya mau tidak mau harus menggunakan kurikulum mandiri,”tegas Iman.

Terpantau dalam kegiatan yang juga dihadiri Para Kepala Sekolah SD se-Kecamatan Kadugede serta para peserta Bimtek sangat antusias dalam sesi tanya jawab dan Ice Breaking. (Apip/BK)