Advertisment
KUNINGAN, (BK).-
Kunjungan kerja Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Setiabudi Provinsi DKI Jakarta datang ke MUI Kabupaten Kuningan merasa adanya kesamaan terkait sejarah nama Kuningan di wilayah Jakarta dengan nama Kuningan yang ada di Provinsi Jabar.
Silaturahmi jajaran pengurus MUI Setiabudi Jakarta Selatan yang dipimpin Ketua, KH Taufik Rahmat, bertempat di Masjid Agung Syiarul Islam, Minggu (24/7/2022). Mereka merasa senang atas penerimaan sejumlah unsur pengurus MUI Kab. Kuningan yang diketuai KH Dodo Syarif Hidayatullah. Dalam suasana yang penuh keakraban dan persaudaraan itu, mereka saling tukar pikiran dan pengalaman dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
Dalam kesempatan tersebut hadir Camat Kuningan, Didin, Ketua DKM Syiarul Islam/Ketua Baznas Kab. Kuningan, HR Yayan Sofyan, unsur pengurus serta undangan lainnya.
“Sejak tiga tahun silam, sebelum terjadi pandemi Covid-19, kami beserta pengurus lainnya bercita-cita ingin melaksanakan kunjungan kerja ke MUI Kab. Kuningan Jawa Barat. Baru saat ini cita-cita tersebut dapat terlaksana, dimana sekarang kami dapat hadir di tengah-tengah para pengurus MUI Kab. Kuningan,” kata Ketua MUI Setiabudi Jaksel yang juga keturunan dari Zuriah Pangeran Kuningan Jakarta itu.
Dijelaskan dia, kenapa MUI Kec. Setiabudi Jakarta Selatan ingin berkunjung ke MUI Kab. Kuningan, karena ada persamaan sejarah antara nama Kuningan Jakarta dengan Kuningan Jawa Barat. Salahsatunya yang ingin diketahui atas kunjungan tersebut bahwa nama Kuningan Jakarta itu berawal dari ceritera kehadiran Raja Kuningan Jabar, bernama Arya Kamuning, menunggang kuda berbadan kecil nama Si Windu untuk memerangi penjajah yang ada di sana sebelum ada nama Jakarta.
“Karenanya, di Jakarta ada nama Kuningan berasal dari nama Raja Kuningan yang turun-temurun hingga membantuk sebuah perkampungan, bernama Kuningan. Hingga sekarang di Wilayah Kuningan Jakarta banyak dihuni para petinggi negeri maupun orang besar lainnya. Sehingga nama Kuningan Jakarta dan Kuningan yang ada di Provinsi Jawa Barat ini sama-sama terkenalnya,” jelasnya.
Ketua MUI Kab. Kuningan, KH Dodo Syarif Hidayatullah, sempat menghadirkan unsur Dewan Kebudayaan Kab. Kuningan, Dodo Suwondo, untuk menjelaskan keterkaitan nama Kuningan di dua provinsi tersebut. Rombongan MUI Setiabudi Jakarta Selatan merasa puas dibuatnya atas penjelaskan tokoh budayawan Dodo maupun penjelaskan dari KH Dodo Syarif Hidayatullah yang telah banyak berbuat bagi kemajuan dan kemaslahatan umat, khususnya yang ada di Kab.Kuningan.
“Kehadiran bapak/ibu bagi kami merupakan suatu kebahagiaan untuk saling mengenal serta memperkokoh tali silaturahmi. Tamu adalah berkah, apalagi tamunya itu terdiri para ulama, terlebih pengurus MUI yang bertugas sebagai khodimul ummah (pelayan umat). Ulama tidak dibatasi dengan kewilayahan, tidak ada ulama tingkat kecamatan, Kabupaten, propinsi maupun tingkat nasional. MUI boleh ada batasan dari mulai tingkat kecamatan, kabupaten, propinsi dan nasional, tapi ulama tidak ada batasan seperti itu. Karenanya hubungan antar MUI, tidak bersifat struktural atas bawah, melainkan koordinatif, aspiratif, dan administratif,” papar KH Dodo. (Fikhar/BK)