Redaksi
Senin, 7/25/2022 07:08:00 AM WIB
HeadlinePendidikan

PLS SMA Berjalan Dengan Lancar Peserta Didik Baru Dikenalkan Kurikulum Merdeka

Advertisment

KUNINGAN, (BK).-

Kegiatan pengenalan lingkungan sekolah (PLS) bagi sejumlah siswa baru tahun pelajaran 2022/2023 di seluruh SMA Kabupaten Kuningan selama empat hari berjalan dengan lancar, sekaligus memperkenalkan kurikulum merdeka sebagai pengganti kurikulum 2013 (kurtilas).

Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) SMA Negeri 1 Kuningan, Maman, dihadapan sejumlah siswa baru menyebutkan, selain memaparkan tentang penerapan disiplin dan aturan yang harus dilakukan oleh seluruh siswa, juga membahas dan memperkenalkan kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka bertujuan untuk mengasah minat dan bakat anak sejak dini dengan berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik.


Hal senada disampaikan Kepala SMA Negeri 1 Kuningan, H Edy Riyadi, terkait penterapan kurikulum merdeka, dimana peserta didik tidak akan lagi dipaksa untuk mempelajari mata pelajaran yang bukan menjadi minat utamanya. Peserta didik bisa dengan ‘merdeka’ memilih materi yang ingin dipelajari sesuai minat masing-masing. Ini adalah yang dimaksud dengan konsep merdeka belajar.

Pendidikan itu sebuah proses belajar tidak cukup hanya mengejar masalah kecerdasan saja. Berbagai potensi anak didik atau subyek belajar lainnya juga harus mendapatkan perhatian yang proporsional agar berkembang secara optimal. Karena itulah aspek atau faktor rasa atau emosi maupun ketrampilan fisik juga perlu mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang sejalan dengan pengertian kognitif, afektif dan psikomotorik. Kognitif adalah kemampuan intelektual siswa dalam berpikir, mengetahui dan memecahkan masalah. Afektif (nilai atau sikap) atau intelektual mengenai sikap, minat, emosi, nilai hidup dan operasiasi siswa. Sedangkan psikomotorik (keterampilan) adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan fisik.

“Selan itu, siswa juga diberi arahan tentang Jabar juara lahir batin dan anti korupsi. Materi anti korupsi ini harus difahami oleh seluruh siswa sebagai pencegah agar suatu saat nanti siapapun harus terhindar dari korupsi,” pungkas H Edy.


Sementara Kepala SMA Negeri 3 Kuningan, Mohammad Chaeri, berpesan pada peserta didik baru dalam kegiatan PLS, untuk tetap membangun peserta didik yang berkarakter. Upaya mewujudkan harapan tersebut, siswa wajib melaksanakan ajaran agama yang dianutnya. Selain itu, bersikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain dan hirup rukun dengan pemeluk agama lain.

“Sebagai sekolah Adiwiyata Nasional, para siswa hendaknya tetap peduli terhadap lingkungan serta melakukan pencegahan kerusakan lingkungan alam sekitarnya dan mengembangkan upaya memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi,” ujar Chaeri. (Fikhar/BK)