Advertisment
Tugu Juang Desa Tundagan sedang direnovasi, secara swadaya swadana para tokoh masyarakat setempat ( Foto Andy / BK ) |
KUNINGAN, (BK).-
Dalam upaya melestarikan keberadaan Tugu Juang (batu prasasti), Para tokoh masyarakat desa Tundagan Kecamatan Hantara kini renovasi Tugu tersebut secara rereongan.
Menurut keterangan Haryot Atmadijaya (83) Desa Tundagan merupakan basis perjuangan dalam upaya merebut dan mempertahan kemerdekan negara dari belenggu penjajah. Banyak warga masyarakat yang ikut ambil bagian berjuang melawan penjajah yang tidak tercatat atau bisa dikatakan pahlawan tidak dikenal. Warga desa Tundagan bersama-sama TNI bergerilya melawan penjajahan yang bercokol di negara Republik Indonesia.
Lebih lanjut Embah Kuwu (begitu panggilan akrabnya pa kuwu maten ini) tugu yang ada ini merupakan Ciciren di Tundagan pernah dipakai Markas Tentara dalam berjuang melawan penjajahan. Oleh karena itu diharapkan tugu yang merupakan batu prasasti berukuran 4 meter persegi ini tetap berdiri dan dilestarikan jangan sampai rusak.
Sementara banyak usul tugu dipindah dari tempat semula ke posisi depan alun-alun desa, namun amanat para sepuh jangan dipindahkan, karena mengandung sejarah bahwa ketika zaman Belanda posisi warga Tundagan yang disiksa tepat di sudut alun-alun dimana tugu berdiri.
Menyusul Bapa Ayip Ading ditembak Gerombolan DI/TII tepat pada posisi dimana tugu tersebut. Dengan adanya Tugu yang terawat, komara dan dangiang warga Tundagan tetap harum, Warga Tundagan banyak yang wafat merupakan pahlawan tidak tercatat. Desa Tundagan merupakan desa basis perjuangan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa dan negara.
Sementara itu Udja Sudjana (87) mantan OKD dan Mantan Kadus Jamburea mengemukakan keterlibatan TNI yang bergerilya di Tundagan dengan dibantu para pejuang warga desa Tundagan dan Sekitarnya Alhamdulillah, Indonesia kini dapat membangun sehingga hasil perjuangan para pejuang dapat dirasakan dan dinikmati oleh generasi penerus bangsa. Menjadi anggota Organisasi Keamanan Desa ( OKD ) kalau jaman sekarang disebutnya Linmas ( Hansip ) selalu menjadi incaran kaum musuh bangsa. Betapa tidak setiap langkah OKD selalu diintai baik oleh Belanda maupun oleh Gerombolan DI/TII kala itu, Alhamdulillah. Ujar Aki Uja demkian panggilan akrabnya.
Salah seorang pejuang asal Tundagan berucap syukur atas inisatif para tokoh untuk merenovasi Tugu Juang yang lebih megah dan refresentatif, karena Tugu Juang ini merupakan ciciren bahwa rakyat desa Tundagan pun pernah berjuang bersama tentara bergerilya melawan musuh.
Sementara itu menurut Kasi Pemerintahan ( Bihi ) Emon Sudirman pembangungan Renovasi Tugu Juang desa Tundagan hasil udunan ( rereongan ) para tokoh masyarakat, Veteran, Pensiunan dan PNS/ASN aktif, yang ada di Tundagan.
Mereka rela menyisihkan rejekinya untuk merenovasi Tugu dimaksud. Ditambahkannya tanpa menyebut berapa jumlah dana hasil swadana para tokoh dan donatur tersebut, Sekdes Tundagan Ferry Rusika Permana, mengucapkan terimakasih kepada para donatur atas sumbangsihnya semoga amal baik para donatur mendapat balasan kebaikan dari Allah SWT. Amiin. ( Andy G/BK )
Tugu Juang ( batu prasasti ) dibangun tahun 1987, kini direnovasi swadaya rereongan tokoh masyarakat setempat |