Advertisment
KUNINGAN, (BK).-
Upaya mewujudkan agar lingkungan tetap hijau dan lestari, sejumlah siswa SMP di Kabupaten Kuningan melaksanakan gerakan sekolah menanam (GSM) pepohonan dengan harapan dapat menunjang terhadap program Kuningan sebagai kabupaten konservasi.
Gerakan sekolah menanam ini sempat dilaunching di SMPN Cimahi dengan melakukan penanaman sebanyak 10.000 pohon dari berbagai jenis. Baik tanaman keras maupun tanaman produktif, bertempat di lingkungan sekolah sekitar. Satu siswa diwajibkan membawa satu pohon kemudian di taman dan selanjutnya untuk dipelihara oleh masing-masing siswa. Program GSM ini merupakan kegiatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan melalui Bidang Pembinaan SMP, bekerja sama dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kab. Kuningan.
“Apabila di Kuningan terdapat sebanyak 40.000 siswa SMP, maka akan tertanam pepohonan sejumlah itu setiap tahunnya. Pohon tersebut bisa ditanam di lingkungan sekolah maupun tempat lainnya. Apabila sudah melebihi, maka dapat disalurkan pada masyarakat yang ada di desa/kelurahan sesuai kebutuhan,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Kuningan, H Uca Soamntri, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMP, Abidin, Kamis (25/8/2022).
Digulirkannya program GSM ini, lanjut Abidin, untuk mengajak para siswa SMP lebih mencintai lingkungannya. Selain itu, upaya mewujudkan sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten, Provinsi Jabar hingga tingkat nasional. Bahkan hingga mencapai sekolah Adiwiyata mandiri sebagaimana harapan pemerintah daerah, di tiap kecamatan setiap tahunnya muncul satu sekolah Adiwiyata.
“Untuk melestarikan lingkungan ini diperlukan kesadaran semua pihak, tidak hanya dilakukan warga sekolah namun harus didukung oleh komponen lainnya yang ada di masyarakat. Pohon tersebut bisa ditanam di halaman rumah, kebun maupun kawasan hutan milik pribadi atau di lahan kritis lainnya,” papar Abidin.
Atas kecintaan siswa terhadap lingkungan, maka akan berdampak terhadap pengurangan pemanasan global. Paling tidak dapat memproduksi hirupan udara segar yang ada di sekitarnya sehingga akan memberikan manfaat bagi kesehatan. Apabila setiap kawasan sudah menghijau, maka akan terhindar dari berbagai bencana alam seperti tanah longsor, kekeringan dan sebagainya. Sebaliknya, jika merusak lingkungan tersebut, maka akan ditanggung segala akibatnya. Sebagaimana dalam sebuah keterangan dikatakan, janganlah berbuat kerusakan di muka bumi ini karena kita akan menanggung akibatnya.
“Untuk itu mari kita awali dari sekolah dulu dengan melaksanakan GSM (Gerakan Sekolah Menanam) sebagai bentuk kepedulian dan kecintaan siswa terhadap lingkungannya. Melalui penanaman pohon yang dilakukan secara baik dan berkelanjutan, maka kelestarian lingkungan ini akan terjaga sepanjang masa,” ujar inisiator pendidikan bidang SMP ini mengakhiri pembicaraan. (Fikhar/BK)