Advertisment
KUNINGAN, (BK).-
Kader Posyandu jangan terjebak oleh pekerjaan yang dilakukan secara rutinitas, namun harus banyak inovasi baru serta mampu beradaptasi terhadap setiap perubahan yang ada di lingkungan sekitarnya dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat.
Ibu-ibu ini adalah kader Posyandu dituntut semakin pintar, kreatif, inovatif dan mau belajar lebih giat lagi. Mengapa harus seperti itu, karena tugas kader posyandu sekarang semakin berat dan tanggung jawabnya makin besar. Sekarang sudah dijalankan pengintegrasian layanan sosial dasar di Posyandu, maka diperlukan pemikiran-pemikiran baru bagi kepentingan serta kemajuan bagi masyarakat itu sendiri, kata Sekda Dr H Rachmat Yanuar MSi, dalam kegiatan peningkatan kapasitas kader Posyandu se-Kabupaten Kuningan, yang diikuti sebanyak 257 peserta, berlangsung disebuah hotel Desa Panawuan Kec. Cigandamekar, Kamis (4/8/2022).
Dijelaskannya, tugas kader Posyandu sekarang ini cukup berat misalnya, dari mulai pembinaan gizi, penerangan kesehatan bagi ibu dan anak, pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, perilaku hidup bersih dan sehat. Termasuk kesehatan lanjut usia, BKB, BKR dan BKL. Termasuk mengoptimalkan Pos Paud, percepatan penganekaragaman konsumsi pangan; dan pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil dan penyandan masalah kesejahteraan sosial. Selain itu, kesehatan reproduksi remaja, peningkatan ekonomi keluarga, dan kegiatan pemberdayaan dan layanan sosial dasar lainnya.
Coba kita bayangkan, ada 11 area kegiatan yang harus dikuasai oleh kader posyandu kalau kadernya tidak pintar, tidak kreatif dan tidak cerdas. Akan bagaimana nasib posyandu ke depan? tanya Dian.
Dijelaskan dia, Kabupaten Kuningan miliki sebanyak 1.435 Posyandu namun yang dinyatakan mandiri baru 36,7 persen. Ditargetkan hingga akhir 2022 nanti Kuningan harus mencapai 50 persen katagori Posyandu mandiri atau sebanyak 717 Posyandu. Diharapkan memasuki tahun 2023 seluruh Posyandu yang ada di 32 kecamatan se-Kab.Kuningan diupayakan harus predikat mandiri. Untuk itu diperlukan dukungan semua pihak, sebab peran Posyandu ini sangat menentukan keberlangsungan generasi penerus bangsa.
Di Posyandu tidak hanya terdapat penimbangan Balita, idealnya harus ada pojok baca, pojok minum susu, pojok pengelolaan program makanan tambahan (PMT) hingga penanganan bank sampah untuk diolah hingga menjadi barang berharga sebagai lahan kehidupan bagi para kader itu sendiri, pinta Dian.
Oleh sebab itu, kader Posyandu dituntut untuk selalu berinovasi dan bersifat kritis. Coba berikan masukan, saran maupun pendapat pada pemerintahan desa agar Posyandu ini bener-benar menjadi milik bersama dalam rangka memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat atas dukungan para pihak. Baik dukungan moril maupun materil dari para stakeholder yang peduli terhadap kemajuan generasi bangsa, khususnya warga Kuningan dimasa mendatang.
Dalam kesempatan tesebut hadir Kepala DPMD Kab. Kuningan, Drs H Dudi Fahrudin MSi, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kab. Kuningan, Hj Ika Siti Rahmatika SE, Kepala Bidang (Kabid) Usaha Ekonomi Masyarakat (UEM), Rita Yunia Pratidina, SIp, MPd, Kabid KPM H Emon Rukmana, Sub Koordinator Diding, serta undangan lainnya. (Raz/BK)