Advertisment
KUNINGAN, (BK).-
Pelebaran Masjid Ar-Riyadloh SMA Negeri 1 Cigugur Kabupaten Kuningan memerlukan dana sebesar Rp 141 juta lebih. Dikarenakan tidak bisa dibiayai dari dana BOS maka sumber biaya diupayakan berasal dari warga sekolah, alumni maupun donatur lainnya.
Untuk mengawali pelebaran pembangunan masjid tersebut, ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Kepala SMA Negeri 1 Cigugur, Emay SPd, MPd, beserta panitia dan guru lainnya, Jumat (16/9/2022).
Ketua panitia pelebaran Masjid Ar-Riyadloh SMA Negeri 1 Cigugur, H Didi Sunardi SPd, didampingi Sekretaris, Jaja Jamaludin SPd.I, mengatakan, sarana ibadah atau masjid ini merupakan rumah pertama seluruh umat muslim sebagaimana Nabi Muhammad Saw membangun Masjid Nabawi di Madinah. Termasuk keluarga besar SMA Negeri 1 Cigugur bertekad untuk mengembangkan Masjid Ar-Riyadloh yang representatif mengingat jumlah siswa sekarang bertambah hingga menyentuh angka 900 siswa.
“Oleh karena itu, kami selaku ketua panitia pembangunan ingin memperlebar rumah Allah ini dikarenakan daya tampungnya tidak memungkinkan lagi seiring bertambahnya para siswa yang bersekolah di SMA Negeri 1 Cigugur,” tutur H Didi.
Dijelaskannya, adapun sumber dana yang diperoleh antara lain dari para siswa dengan menyisihkan uang jajan (Sihjan) yang dikumpulkan setiap hari Selasa dan Jumat dan infak para guru sesuai kemampuan disertai penuh ikhlas. Selain itu, kepedulian para alumni hingga terkumpul dana sebesar Rp 40 juta. Hubungan alumni dengan sekolah tetap terjalin dengan baik, mereka adalah anak-anak yang selalu aktif saat bersekolah di SMA Negeri 1 Cigugur misalnya sebagai pengurus Osis, klub pecinta alam dan lain-lain.
Kepala SMA Negeri 1 Cigugur, Emay SPd. MPd, mengungkapkan, pihaknya selalu mengucapkan terima kasih pada segenap keluarga besar sekolah, baik para guru, TU, siswa, para alumni, orang tua siswa maupun donatur lainnya yang peduli terhadap kemajuan pendidikan melalui pembangunan sarana ibadah tersebut. Diperkirakan pengembangan Masjid Ar-Riyadloh ini dapat terselesaikan tiga bulan mendatang mengingat pentingnya sarana ibadah tersebut bagi para siswa, bagi para pendidik maupun tenaga kependidikan lainnya.
“Setelah pengembangan masjid selesai, selain untuk melaksanakan ibadah, juga dapat digunakan untuk pembelajaran. Bahkan akan dilengkapi dengan buku-buku bacaan 90 persen bernuansa religi. Dengan harapan dapat melahirkan generasi yang saleh/salehah, berakhlak mulia, beriman dan takwa terhadap Allah Swt,” harapnya. (Raz/BK)