Advertisment
KUNINGAN, (BK).-
Kesungguhannya kesadaran upaya melestarikan warisan seni budaya karuhun (peninggalan nenek moyang) idealnya harus dimulai oleh generasi pemuda, karena di pundak mereka lah banyak memiliki potensi untuk dikembangkan ke arah yang lebih baik.
“Demi mempertahankan seni budaya di Indonesia, khususnya budaya sunda, perlu ditanamkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda sejak usia dini. Baik dilingkungan sekolah maupun keluarga sebagai awal seseorang memperoleh pendidikan. Sehingga, akan terbangun kesadaran untuk melestarikan, menjaga, serta melindungi budaya sebagai warisan orang tua atau peninggalan nenek moyang terdahulu,” demikian diungkapkan Wakil Bupati Kuningan HM Ridho Suganda, SH., M.Si, dalam diskusi budaya yang mengangkat tema “nu ngora nu ngabudaya”, berlangsung di SaungKopi Hawwu Jl Lingkar Cirendang, Sabtu (14/9/2022) sore.
Dalam kegiatan tersebut, selain dihadiri wakil bupati, pembicara lainnya yakni, anggota DPRD dari Fraksi PDIP, Rana Suparman, Deputi Bank Indonesia Perwakilan Cirebon, Gatot Kurniawan, dan Budayawan Sunda, Budi Dalton.
Lebih lanjut Wabup mengemukakan, kondisi terkini yang terjadi di masyarakat, generasi muda justru lebih mengagung-agungkan kebudayaan bangsa lain. Menganggap bahwa berkebudayaan luar atau asing itu dianggap mereka menandakan berstatus sosial tinggi dihadapan teman-temannya maupun porang lain. Bahkan, sebagian dari mereka merasa malu dan enggan untuk sekedar turut berpartisipasi dalam kegiatan yang bertemakan kebudayaan daerah maupun bersifat nasional.
“Sebagian dari mereka (ada diantara anak muda) beranggapan, bahwa kebudayaan bangsa lain jauh lebih keren dan modern apabila disandingkan dengan kebudayaan bangsa sendiri. Ironisnya, ada diantara mereka yang mereka mengejek atau merendahkan kebudayaan bangsa yang menjadi warisan sebagai kebanggaan negeri ini yang telah turun-temurun sejak puluhan tahun silam,” jelas wabub.
Menurutnya, warisan atau aset bangsa bukan merupakan sesuatu yang kuno. Warisan kebudayaan yang merupakan aset bangsa, justru menjadi sesuatu kebanggaan yang menunjukkan ciri khas bangsa Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Budaya itu memiliki fungsi sebagai identitas peradaban suatu masyarakat atau negara yang menjadikannya pembeda antara bangsa satu dengan yang lain. Bahkan, budaya berfungsi pula sebagai pembatas, pembentuk perilaku kelompok masyarakat, dan media komunikasi.
“Saya bangga sebagai orang Sunda. Sampai matipun saya seneng jadi orang Sunda,” tandas Ridho.
Untuk itu wabup mengajak, generasi muda agar terlibat dalam melestarikan seni budaya daerah. Diharapkannya, generasi milenial ini tidak menganggap budaya asing itu lebih keren atau lebih moderen dengan meniru gaya kebarat-baratan saja. Orang Sunda memiliki karakter yang ramah dan sopan santun. Budaya itu adalah peradaban, kalau tidak ada peradaban berarti tidak bermoral. Jangan sampai terjadi kita tidak tahu siapa diri sebenarnya yang dapat menyebabkan kehilangan jati diri. (Raz/BK)