Redaksi
Kamis, 10/13/2022 09:08:00 AM WIB
HeadlinePendidikan

Dinas Pendidikan dan Kebudayan Gelar Cerdas Cermat Hingga Festival Ngakeul

Advertisment

KUNINGAN, (BK).-


Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, melalui Bidang Pembinaan Kebudayaan menggelar berbagai kegiatan yang dilakukan secara berbarengan dari mulai lomba cerdas cermat hingga festival ngakeul berpusat di kawasan Gedung Naskah Linggarjati, berakhir Rabu (12//10/2022).

Kegiatan yang dilakukan dalam satu kawasan tersebut terdiri dari, lomba cerdas cermat, baca puisi, lomba musik bambu, lomba mewarnai, lomba kriya bambu, kosidah klasik hingga lomba ngakeul (menanak nasi yang dilakukan secara tradisional). Atas kegiatan tersebut cukup mengundang perhatian sejumlah kalangan, maupun warga untuk menyaksikan langsung berbagai kamonesan yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Kuningan, melalui Bidang Pembinaan Kebudayaan.


Sementara untuk lomba cerdas cermat tingkat SMP/MTs se-Kab. Kuningan bertempat di Auditorium Linggarjati. Peminat untuk mengikuti lomba tersebut cukup membludag hingga mencapai 70 grup yang meliputi 32 kecamatan se-kabupaten. Adapun materi yang dilombakan mencakup tiga matapelajar yakni, IPS, PPKn dan Sejarah terkait perundingan perjuangan Linggarjati. Adapun pembawa acara atau mederator seorang Guru SMP Negeri 2 Jalaksana, Teti Maryati SPd. MPd. Dalam kesempatan tersebut, hadir Kabid Pembinaan SMP, Abidin SPd, MSi, dan pelaksana kegiatan, Subkor Kebudayaan, Yus Rusim Puadi, MPd.

“Alhamdulillah, dari mulai perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan dalam keadaan aman, tertib dan lancar. Dalam kegiatan lomba cerdas cermat antar SMP/MTs se-Kab. Kuningan, keluar sebagai juara pertama Grup SMP Negeri 1 Kuningan, juara 2 MTs PUI Kecamatan Cilimus, juara 3 SMP Negeri 2 Mandirancan dan juara 4 grup MTs Husnul Khotimah,” tutur Yus.

Tidak kalah menarik, dalam kegiatan festival ngakeul berlangsung meriah mengingat pergelaran yang unik dan menarik ini baru pertama kali digelar. Untuk itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Kuningan, Drs H Uca Somantri MSi, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Kebudayaan, Emup Muplihudin SPd, mengatakan selama pelaksanaa kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan sukses.


Kabid Pembinaan Kebudayaan, Emup Muplihudin, mengemukakan, festival ngakeul ini, jumlah peserta yang semula dibatasi hanya 20 grup namun dalam pelaksanaannya hingga mencapai 50 grup. Mereka terdiri dari kalangan remaja, dewasa, hingga orang tua dari berbagai komunitas yang ada di Kab. Kuningan. Festival ngakeul dari mulai pengambilan suluh (kayu bakar), napi beras, ngisikan (membersihkan beras), mirun seuneu (menyalakan api di tungku hingga proses ngakeul diberi waktu selama 4 jam. Seluruh peserta kegiatan ngakeul tidak dibenarkan untuk memakai peralatan mewah, namun cukup menggunakan peralatan tradisional yang disediakan panitia.

“Maksud terselenggaranya festival ngakeul ini untuk mengingatkan kembali cara menanak nasi yang dilakukan oleh orang tua kita terdahulu. Rasa sangu (nasi) akeul ini lebih enak dan memiliki citarasa tersendiri dibanding dengan cara menanak nasi menggunakan alat-alat moderen. Dengan harapan menanak nasi maupun cara masak yang dilakukan secara tradisional ini akan tetap lestari untuk diaktualisasikan kembali agar generasi penerus kita dapat melaksanakannya dengan baik,” harap Emup. (Raz/BK)