Advertisment
Keluarga besar Ikatan Penilik Indonesia (IPI) Kabupaten Kuningan memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw berlangsung di Aula Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kelurahan Sukamulya Kecamatan Cigugur, Kamis (13/10/2022).
Dalam acara keagamaan tersebut, hadir Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, Rusmiadi MSi, Subkor Paud, Ucu, Ketua IPI Kab. Kuningan, Nanang Suryaman SPd, serta sejumlah penilik yang bertugas di masing-masing kecamatan Kab. Kuningan. Termasuk, hadir pula penceramah salahsaorang pejabat dari Kementerian Agama Kota Cirebon, Dr KH Ayub Ahmad FA, SAg, MAg. Upaya tertibnya kegiatan tersebut, dipandu oleh seorang pebawa acara, Neng Susi.
Ketua IPI Kab. Kuningan, Nanang, menyebutkan, sebagai ungkapan rasa syukur terhadap Allah Swt keluarga besar IPI senantiasa berupaya untuk menjadi orang-orang yang pandai bersyukur atas berbagai nikmat yang Allah berikan. Sebagiamana dalam sebuah firman Allah; “la-in syakartum la aziidannakum wala in kafartum inna adzaabiilasyadiid” yang artinya; sesungguhnya jika kamu bersyukur, nisacaya Aku (Allah Swt) akan menambah nikmat kepada mu, tetapi jika mengingkari (nikmat Ku) maka azab Ku sangat pedih.
“Dengan memperingati maulud Nabi Muhammad Saw mudah-mudahan menjadi bekal bagi kita, khususnya para penilik agar mentauladani jejak panutan semua umat, habibana wa nabiyana, Muhammad Saw. Mudah-mudahan para penilik ini menjadi panutan di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat. Mari kita maknai peringatan maulid Nabi ini, bagaimana perjuangan seorang Rasulullah Saw untuk membawa umatnya ke jalan yang benar sesuai ajaran Agama Islam,” ungkap Nanang.
Sementara, penceramah kondang Kh Ayub, menerangkan, Kangjeng Nabi Muhammad Saw diutus ke dunia bertujuan yaitu; Innama bu’itstu liutamimma makarimal akhlaq, yang artinya; Aku diutus ke muka bumi ini semata-semata hanya untuk menyempurnaman akhlak. Saat ini kita sedang dijajah oleh budaya handphon (HP), alat komunikasi tersebut, selain banyak manfaatnya, tidak sedikit dapat membawa madaratnya. Sebab dalam alat komunikasi tersebut, terdapat berbagai aplikasi yang dapat memberikan manfaat juga sebaliknya. Semuanya ada di situ, dikhawatirkan jika gambar-gambar yang tidak harus dilihat oleh anak-anak, lalu dibuka maka akan berdampak yang tidak baik.
“Menurut sebuah penelitian, apabila bangsa ini penduduknya sudah mencapai angka 260 juta jiwa, maka jumlah HP yang dimiliki mencapai 280 juta HP, lebih besar dari jumlah penduduknya. Sebab ada orang yang memiliki HP lebih dari satu dan penggunaannya tentu berbeda. Maka dari itu, mari kita apapun yang Allah Swt berikan, untuk tetap disyukuri nikmat sebagaimana mestinya. Ada dua syukur yang harus kita perbuat, pertama mengucapkan Alhamdulillah dan ungkapan rasa syukur dengan melaksanakan amal saleh, menunaikan salat wajib lima waktu tidak boleh tertinggal serta amal kebaikan lainnya,” papar Kiyai yang mahir menirukan suara Dalang H Asep Sunandar Sunarya. (Raz/BK)
Sementara, penceramah kondang Kh Ayub, menerangkan, Kangjeng Nabi Muhammad Saw diutus ke dunia bertujuan yaitu; Innama bu’itstu liutamimma makarimal akhlaq, yang artinya; Aku diutus ke muka bumi ini semata-semata hanya untuk menyempurnaman akhlak. Saat ini kita sedang dijajah oleh budaya handphon (HP), alat komunikasi tersebut, selain banyak manfaatnya, tidak sedikit dapat membawa madaratnya. Sebab dalam alat komunikasi tersebut, terdapat berbagai aplikasi yang dapat memberikan manfaat juga sebaliknya. Semuanya ada di situ, dikhawatirkan jika gambar-gambar yang tidak harus dilihat oleh anak-anak, lalu dibuka maka akan berdampak yang tidak baik.
“Menurut sebuah penelitian, apabila bangsa ini penduduknya sudah mencapai angka 260 juta jiwa, maka jumlah HP yang dimiliki mencapai 280 juta HP, lebih besar dari jumlah penduduknya. Sebab ada orang yang memiliki HP lebih dari satu dan penggunaannya tentu berbeda. Maka dari itu, mari kita apapun yang Allah Swt berikan, untuk tetap disyukuri nikmat sebagaimana mestinya. Ada dua syukur yang harus kita perbuat, pertama mengucapkan Alhamdulillah dan ungkapan rasa syukur dengan melaksanakan amal saleh, menunaikan salat wajib lima waktu tidak boleh tertinggal serta amal kebaikan lainnya,” papar Kiyai yang mahir menirukan suara Dalang H Asep Sunandar Sunarya. (Raz/BK)