Advertisment
CIREBON (BK),-
Beragam inovasi berbasis digital berhasil mengantarkan Rupbasan Kelas 1 Cirebon meraih predikat zona integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dari KemenPAN RB pada tahun 2021 lalu. Hal tersebut menjadikan dasar Rupbasan Kelas II Cilacap untuk melakukan Studi Tiru di Rupbasan Cirebon.
"Kami tertarik dan ingin belajar mengenai berbagai terobosan dan inovasi dari Rupbasan Cirebon ini," kata Wahyu Budi Heriyanto, Kepala Rupbasan Kelas II Cilacap saat ditemui usai kegiatan di kantor Rupbasan Kelas 1 Cirebon, Jl. Kampung Melati, Kesambi, Kota Cirebon, Kamis (27/10/22).
Selain itu, lanjutnya, pihaknya tertarik untuk menimba ilmu mengenai inovasi bidang publikasi khususnya media sosial.
Wahyu berharap, apa yang diperolehnya dalam kegiatan tersebut dapat diterapkan di tempatnya. Sehingga, predikat pembangunan ZI WBK dapat diraihnya pad tahun 2023 mendatang.
Sementara itu. Fajar Nurcahyono Assyifa menyambut baik dan mengapresiasi agenda studi tiru tersebut. Dijelaskannya, beragam inovasi aplikasi berbasis digital telah berhasil diluncurkan pihaknya.
"Ada 8 inovasi berbasis IT dan non IT, diantaranya, Rebon Senja, Rebon Rukiyah, Ngobras, Saber (Sapu Bersih). Sedangkan inovasi yang berbasis IT yakni, aplikasi Cekatan (Cek analisa data barang sitaan (Basan) dan barang rampasan (Baran) serta Microside," sebutnya.
Dalam kehadirannya, masih kata Fajar, terobosan berbasis IT dan non IT tersebut telah mampu mempermudah pelayanan bagi APH dan masyarakat.
"Apa yang disampaikan tadi mengenai upaya kami dalam meraih ZI WBK dan tata kelola publikasi termasuk medsos, semoga bermanfaat dan kami doakan tahun depan Rupbsan Kelas II Meraih ZI WBK pada tahun 2023 mendatang," pungkasnya.(Cepi/BK)
"Kami tertarik dan ingin belajar mengenai berbagai terobosan dan inovasi dari Rupbasan Cirebon ini," kata Wahyu Budi Heriyanto, Kepala Rupbasan Kelas II Cilacap saat ditemui usai kegiatan di kantor Rupbasan Kelas 1 Cirebon, Jl. Kampung Melati, Kesambi, Kota Cirebon, Kamis (27/10/22).
Selain itu, lanjutnya, pihaknya tertarik untuk menimba ilmu mengenai inovasi bidang publikasi khususnya media sosial.
Wahyu berharap, apa yang diperolehnya dalam kegiatan tersebut dapat diterapkan di tempatnya. Sehingga, predikat pembangunan ZI WBK dapat diraihnya pad tahun 2023 mendatang.
Sementara itu. Fajar Nurcahyono Assyifa menyambut baik dan mengapresiasi agenda studi tiru tersebut. Dijelaskannya, beragam inovasi aplikasi berbasis digital telah berhasil diluncurkan pihaknya.
"Ada 8 inovasi berbasis IT dan non IT, diantaranya, Rebon Senja, Rebon Rukiyah, Ngobras, Saber (Sapu Bersih). Sedangkan inovasi yang berbasis IT yakni, aplikasi Cekatan (Cek analisa data barang sitaan (Basan) dan barang rampasan (Baran) serta Microside," sebutnya.
Dalam kehadirannya, masih kata Fajar, terobosan berbasis IT dan non IT tersebut telah mampu mempermudah pelayanan bagi APH dan masyarakat.
"Apa yang disampaikan tadi mengenai upaya kami dalam meraih ZI WBK dan tata kelola publikasi termasuk medsos, semoga bermanfaat dan kami doakan tahun depan Rupbsan Kelas II Meraih ZI WBK pada tahun 2023 mendatang," pungkasnya.(Cepi/BK)