Redaksi
Kamis, 10/13/2022 06:57:00 AM WIB
HeadlinePendidikan

Sejumlah siswa PAUD Non Formal se-Kabupaten Kuningan mengikuti Peragaan Manasik di Open Space Gallery

Advertisment

KUNINGAN, (BK).-


Sejumlah siswa Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) non formal se-Kabupaten Kuningan mengikuti kegiatan manasik haji yang terbagi dalam dua gelombang bertempat di Open Space Gallery (OSG) Desa Linggarjati Kecamatan Cilimus, Rabu (12-13/10/2022).

Wakil Bupati Kuningan HM Ridho Suganda, SH.,M.Si menyebutkan, peragaan manasik haji merupakan moment yang sangat baik memberikan pengajaran kepada anak-anak tentang pelaksanaan ibadah haji sejak dini. Sekaligus dapat menanamkan pendidikan karakter, sifat akhlakul karimah, relijius, serta pemahaman nilai-nilai ibadah dan pengetahuan tentang Rukun Islam yang ke-lima.

“Acara peragaan manasik haji, saya kira sangat tepat diberikan kepada anak-anak usia dini. Ini adalah moment yang sangat baik untuk memberikan pengajaran kepada anak-anak kita tentang pelaksanaan haji sejak usia dini. Semoga mereka bisa termotivasi dan mendapatkan gambaran bagaimana pelaksanaan haji yang sebenarnya,” Ujar Wabup.


Kegiatan bertema, “melalui kegiatan peragaan manasik haji peserta didik Paud, kita tanamkan pendidikan karakter tentang pemahaman nilai-nilai ibadah sejak usia dini untuk mewujudkan anak Indonesia yang berakhlakul karimah, religius, sehat, cerdas dan mandiri”. Mengingat pesertanya terlalu banyak, maka terbagi dalam dua gelombang (dua hari) berlangsung di tempat yang sama sehingga dalam keadaan lancar, aman, tertib dan lancar.

Bunda Paud Kabupaten Kuningan, Hj Ika Ramatika SE, mengemukakan, pendidikan usia dini merupakan salah satu kunci dalam mengatasi keterpurukan bangsa, khususnya untuk menyiapkan sumber daya manusia yang handal dimasa mendatang.berbagai penelitian bidang neurologi menujukkan, bisa anak distimulasi sejak usia dini maka anak menjadi orang jenius (potensi paling baik/unggul) dalam diri anak itu sendiri. Setiap anak memiliki kemampuan tak terbatas dalam belajar yang inheren (telah ada) pada dirinya untuk berpikir kreatif dan produktif.

“Oleh karena itu anak tersebut memerlukan program pendidikan yang mampu membuka kapasitas tersebunyi melalui pembelajaran bermakna seawal mungkin,” ujar Hj Ika.


Ketua Himpaudi Kabupaten Kuningan, H Timu, menjelaskan, kegiatan manasik haji bagi pendidikan anak usia dini yang terbagi dalam dua gelombang ini seluruhnya mencapai ribuan siswa dari 32 kecamatan se-kabupaten. Gelombang pertama dilaksanakan, Rabu (12/10/2022) dan gelombang kedua Kamis (13/10/2022) berlangsung di tempat yang sama. Kenapa harus terbagi dalam dua gelombang, karena kapasitas Open Space Gallery tidak memungkinkan untuk menampung anak sebanyak itu.

“Adapun yang hadir dalam kegiatan manasik haji bagi siswa PAUD non formal yang meliputi Kelompok Bermain (Kober), Tempat Penitipan Anak (TPA) dan Satuan Paud Sejenis (SPS), juga orang tua dan saudara mereka turut hadir sehingga memadati kawasan tersebut,” tutur H Timu.

Kegiatan tersebut, lanjut H Timu, bertujuan, untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai ibadah sejak anak usia dini. Selain itu, memberikan pengetahuan tentang ibadah haji yang termasuk salah satu rukun Islam yang ke-lima. Termasuk membentuk karakter yang berakhlakul karimah, religius, sehat, cerdas dan mandiri. (Fikhar /BK)