Redaksi
Jumat, 12/09/2022 06:54:00 AM WIB
EkbisHeadline

PGMNI Kabupaten Kuningan Salurkan Donasi Bagi Korban Bencana Alam Gempa Bumi Kabupaten Cianjur

Advertisment

KUNINGAN, (BK).-

Sejumlah personil Perkumpulan Guru Madrasah Nasional Indonesia (PGMNI) Kabupaten Kuningan memasuki rerentuhan dan puing-puing seraya memberikan donasi bagi para korban bencana alam gempa bumi di Kabupaten Cianjur, beberapa waktu lalu.

Donasi tersebut terkumpul dari para guru madrasah se-Kabupaten Kuningan, serta pemberian bantuan dari beberapa pondok pesantren dan komunitas sosial seperti S-3 (Sedekah-Sehari-Seribu). Mereka merasa terketuk untuk ikut berdonasi melalu PGMNI Kab. Kuningan yang selalu peduli terhadap orang yang patut dan berhak mendapat bantuan maupun bagi yang memerlukan uluran tangan. Dalam waktu relatif singkat, donasi terkumpul sebanyak Rp.15.000.000, untuk dibelikan kebutuhan pokok atau keperluan primer berupa obat-obatan, pakaian dalam, pempers, karpet, terpal dan lain-lain.


"Selain bantuan berupa logistic, juga dalam bentuk uang tunai diberikan secara langsung sebanyak 180 amplop dan masing-masing amplop berisi Rp.50.000. Prinsip PGMNI adalah menampung donasi peduli bencana dan menyalurkannya 100 persen diberikan langsung kepada yang berhak menerimanya,” ketua PGMNI Kab. Kuningan, Abdul Rojak, Kamis (8/12/2022).

Antusias para relawan PGMNI, lanjut Rojak, patut diapresiasi dan acungkan jempol atas kepeduliannya terhadap sesama yang mengalami penderitaan akibat bencana alam tersebut. Mereka adalah guru-guru yang bertugas secara profesional, bahkan banyak guru honorer, namun komunitas yang satu ini memiliki kepedulian tinggi dan berani berkorban untuk kemashlahatan umat. Ketika di tempat bencana mereka tanpa segan membantu membereskan beberepa pekerjaan berat, membersihkan lingkungan, bercengkrama ringan dengan warga, bertukas pikiran dengan para tokoh agama dan menghibur serta memotivasi anak-anak tanpa ada kesenjangan sosial.


“Alhamdulillah, relawan PGMNI Kuningan mendatangi 4 kecamatan diantaranya, Kecamatan Cianjur, Cugenang, Warungkondang dan Kecamatan Gibrung. Ada salah satu desa terparah yakni Desa Gasol Kecamatan Cugenang, para relawan PGMNI Kuningan mengadakan wawancara dengan salah satu tokoh agama (Ustadz) bahwa jumlah korban meningal dunia di desa tersebut sebanyak 64 orang semuanya adalah perempuan. Mereka m engalami Iuka-Iuka ringan dan berat bahkan ada yang harus kehilangan anggota tubuhnya,” ungkap Rojak.

Gempa bumi Cianjur telah menegur semua bangsa Indonesia untuk mengambil hikmahnya bahwa, kuasa Allah Swt sangat nyata adanya. Kita sebagai hamba-Nya harus senantiasa bermuhasabah/introspeksi diri dan meningkatkan ibadah kepada Allah Swt serta memperbaiki hubungan yang baik dengan sesama manusia. (Fikhar/BK)