Advertisment
KUNINGAN, (BK).-
Sejumlah kepala sekolah yang tergabung dalam Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kabupaten Kuningan Gugus Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan menggelar diklat peningkatan mutu guru mata pelajaran dan Bimbingan Konseling (BK), bertempat di SMP IT Almutazam Kecamatan Jalaksana, Sabtu (11/2/2023).
Sementara Ketua MKKS SMP Kab. Kuningan, Sade Tahya Hadik, disampaikan Ketua MKKS Gugus Cilimus, Dede Dahyo, mengemukakan, dalam menyikapi kebijakan pemerintah implementasi kurikulum merdeka (IKM) upaya pemulihan pembejaran yang tertinggal akibat pamdemi Covid-19. Maka MGMP dan Gugus Cilimus mengadakan bimtek untuk semua matapelajaran. Adapun tujuannya antara lain, meningkatkan mutu layanan pembelajaran yang berkualitas, mendidik, menyenangkan dan bermakna bagi siswa. Selain itu, terjadi saling tukar pengalaman dalam pencapaian pemulihan pembelajaran.
“Termasuk meningkatkan mutu pendidikan di persekolahan yang ada di Kabupaten Kuningan sehingga akan tercapainya salah satu tujuan pendidikan nasional. Yakni; mencerdaskan kehidupan bangsa yang beriman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sejalan dengan tujuan merdeka belajar demi terwujudnya profil pelajar pancasila,” ujarnya.
Dijelaskannya, kegiatan diklat dengan mengusung tema, “tergerak, bergerak, dan menggerakkan untuk kemajuan pendidikan” itu, setiap mata pelajaran mengirimkan 1 orang peserta dari jumlah 20 sekolah negeri dan swasta yang ada di Gugus Cilimus. Adapun tempat kegiatan tersebar di beberapa sekolah disesuaikan dengan hari MGMP setiap mapel. Untuk itu, pihak panitia mengucapkan terima kasih pada sekolah yang dijadikan tempat kegiatan MGMP dan dimohon untuk dapat memantau dalam pelaksanaannya, khususnya pada SMP IT Almutazam atas kesiapan serta bantuannya dalam mensukseskan acara tersebut.
Dalam kesempatan terebut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, H Uca Somantri, disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMP, Abidin, mengungkapkan, terselenggaranya diklat jenjang SMP berbasis Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dengan moda blanded learning dengan pola in dan on ini dihadapkan dengan berbagai perubahan serta lompatan-lompatan sebagai dampak dari masa pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu. Sehingga terjadi loss learning atau menurunnya pengatahun dan keterampilan siswa secara akdemis sebagai akibat dari pembelajaran di rumah yang berlangsung dalam waktu cukup lama.
“Oleh sebab itu, salah satu upaya untuk mengejar berbagai ketertinggalan tersebut terus dilakukan dengan menjalankan konsep besar melalui penerapan kurikulum merdeka dan merdeka belajar bagi para siswa,” tutur Abidin.
Dijelaskan dia, metoda merdeka belajar bukan berarti siswa itu untuk melakukan kebebasan segalanya. Salahsatunya siswa dituntut untuk bersikap kritis dalam menyikapi permasalahan lingkungan, maupun dalam proses pembelajaran yang dinamis. Dalam kurikulum merdeka juga memberikan keleluasaan kepada para pendidik (guru) untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik. Seorang guru harus memahami karakter peserta didik masing-masing untuk mendapat layanan pendidikan secara optimal sesuai minat dan bakat siswa itu sendiri sehingga akan terwujudnya profil pelajar panca sila. (Fikhar/BK)