Advertisment
KUNINGAN, (BK).-
Sejumlah siswa SMA Negeri 1 Kadugede Kabupaten Kuningan menggelar kegiatan Smartren di bulan suci Ramadhan 1444 H/2023 M dengan memperdalam materi ibadah dan akhlak, berlangsung di lingkungan sekolah setempat, Selasa (28/3/2023).
Kepala SMA Negeri 1 Kadugede, Rhida Jaya Bhuana, mengemukakan, sebagiamana dalam surat edaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dalam upaya implementasi program pendidikan karakter dan penumbuhan budi pekerti meluncurkan program Milenial Smarttren Ramadan dalam mengisi kegiatan di bulan suci Ramadhan 1444 H. Sejalan dengan kajian Islam di sekolah (Kids) menyampaikan materi terkait peningkatan ibadah dan membangun akhlakul karimah seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.
“Selain memperdalam materi ibadah dan akhlak, juga melaksanakan praktik ibadah lainnya sesuai petunjuk dalam panduan tersebut,” kata Rhida.
Menurut Wakasek Bidang Humas SMA Negeri 1 Kadugede, H Jeje, pelaksanaan program Smartren bisa dilakukan dengan tiga cara. Yakni, siswa masuk pesantren, ajengan masuk sekolah dan sekolah yang mengelola kegiatan Smartren selama mamasuki bulan suci Ramadhan 1444 H. Namun untuk SMA Negeri Kadugede, kegiatan Smarten tersebut dikola langsung oleh sekolah dengan memberdayakan potensi atau tanaga penghajar yang ada.
Sementara, Guru PAI SMA Negeri 1 Kadugede, Ustadz Aan Anwar, mengungkapkan, selama kegiatan Smartren berlangsung berjalan dengan lancar. Sejak awal pelaksanaan hingga sekarang, pelaksanaan Smartren mendapat bimbingan langsung dari tiga orang tenaga pengajar, selain dirinya, juga bersama Ustdzah N Rohayati dan Ustadz Hasanudin. Ketiga tanaga pengajar tersebut menyampaikan berbagai materi disertai pelaksanaan shalat dhuha, yasinan, shala berjamaan, melaksanakan infak/sedekah dan lain-lain sesuai petunjuk. Termasuk guru lainnya turut membantu dan mensukseskan kegiatan keagamaan di bulan cusi Ramadhan ini.
“Harapan kami atas kegiatan tersebut dapat melahirkan anak didik (siswa) yang shaleh/shalehah serta berakhlakul karimah. Hal ini sebagai implementasi program merdeka belajar untuk terwujudnya pelajar Pancasila,” papar Ustadz Aan.
Ditambahkan dia, sebagai dampak dari pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Kadugede, para siswa dalam menunaikan ibadah shalat wajib berjamaah di sekolah tanpa harus disuruh lagi oleh guru. Masjid At-Tarbiyah milik sekolah setiap memasuki waktu shalat dhuhur selalu dipadati para siswa untuk melaksanakan shalat berjamaah secara bergilir bahkan hingga empat gelombang. Hal itu salah satu pertanda bahwa dalam pelaksanaan Rukun Islam (shalat) selalu dilaksanakan para siswa dengan penuh kesadaran.
Perlu Keteladanan
Upaya peningkatan dalam pelaksanaan ibadah, sangat diperlukan keteladanan. Sebagaimana dicontohkan dalam agama, akan lebih baik peserta didik itu diajak untuk melaksanakan ibadah shalat oleh para tenaga pengajar yang ada.
“Alhamdulillah, seluruh guru di SMA Negeri 1 Kadugede selalu memberikan keteladanan terkait pelaksanaan ibadah shalat maupun kegiatan ibadah lainnya. Bahkan yang jadi iman di Masjid At-Tarbiyah, bukan hanya dilakukan guru agama, namun guru lainnya juga untuk menjadi imam,” pungkas Ustadz Aan. (Fikhar/BK)