Advertisment
KUNINGAN, (BK).-
Gebyar program Milenial Smarttren Ramadhan 1444 H/2023 M yang digelar siswa SMA Negeri 3 Kuningan ditandai berbagai kegiatan menarik sesuai petunjuk Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Jabar), berlangsung di lingkungan sekolah berakhir Jumat (14/4/2023).
“Alhamdulillah, kegiatan Pesantren Ramadhan/Millenial SmartTren 1444 H yang diselenggarakan sejak tanggal 3 sampai dengan 14 April 2023 berjalan dengan sukses sesuai rencana. Kegiatan dengan tema Bertasbih (berbagi cinta, berkah dan kasih) itu bertujuan untuk penumbuhan budi pekerti khususnya bagi peserta didik,” kata Kepala SMA Negeri 3 Kuningan, Moch. Chaeri.
Dijelaskan Chaeri, berbagai kegiatan dibulan suci Ramadhan 1444 H antara lain, bulan suci berbagi on the street ( BUBOS), rantang cinta dan rantang pramuka berakhir, Jumat (14/4/2023) hingga dilakasanakan penutupan. Sedangkan untuk kegiatan baca Alquran dilakukan dari mulai hari pertama puasa dan bagi siswa non muslim tetap diberikan hak yang sama dengan kegiatan yang menyesuaikan agama masing-masing.
“Milenial SmartTren Ramadan suatu program khusus di bulan Ramadah untuk para siswa yang dicetuskan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Kegiatan tersebut dalam rangka meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia di kalangan siswa SMA, SMK, dan SLB serta menumbuhkan sikap dan nilai-nilai luhur kepesantrenan di lingkungan sekolah. Dengan tujuan membentuk generasi beriman dan bertakwa ditandai dengan kecerdasan sikap, pengetahuan, keterampilan,” papar Cheri.
Adapun tujuan SmartTren itu adalah, menumbuhkan nilai-nilai luhur kepesantrenan dan penguatan pendidikan karakter siswa SMA, SMK dan SLB. Selain itu, menambah dan memperluas wawasan pengetahuan bagi para siswa dalam ibadah. Termasuk meningkatkan amaliah di bulan Ramadhan yang dilaksanakan secara terencana sesuai situasi, kondisi, dan potensi masing-masing satuan pendidikan. Tujuan beriktunay, menerapkan pengalaman ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari baik berupa bimbingan, arahan dan pelatihan. Tidakkalah penting pembiasaan yang dilakukan secara bersama-sama dan berkesinambungan antara pihak sekolah dan orang tua.
Sedangkan berbagai kegiatan yang sempat dilakukan selama bulan suci Ramadhan, diantaranya sholat duha, asmaul husna yang pelaksanaannya setiap hari dilapangan sekolah. Selain itu, private baca Al-Qur’an/tadarus dilaksanakan di dalam kelas masing-masing dan dilakukan oleh semua siswa kelas X dan XI sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai selama 30 menit. Termasuk melaksakan, praktik Ibadah, kajian kegamaan dari guru-guru yang sudah ditunjuk seperti guru PPKn, tidak hanya guru PAI, shalat duhur berjamaah, zakat fitrah dan ajengan Masuk Sekolah. Kegiatan yang cukup menarik adalah Rantang Cinta dan rantang Pramuka dikemas dengan tema Bulan Suci berbagi On The Street (BUBOS).
Kegiatan ini diharapkan dapat memupuk kebiasaan peserta didik untuk selalu bergotong-royong, membantu sesama, serta memperkuat budaya masyarakat sekitar untuk saling memberikan rezeki terhadap keluarga atau kerabat di wilayah masing-masing. Selain itu kegiatan berikutnya adalah program infak masal aktualisasi masagi (IMAM) . Hikmah program tersebut yaitu perwujudan keimanan kepada Allah SWT, mensyukuri nikmat, menumbuhkan akhlak mulia, membersihkan harta yang dimiliki, membantu kaum dhuafa dan yatim piatu. Adapun hasil dari infak tersebut langsung disalurkan kepada fakir miskin, kaum duafa, dan para caraka. Kegiatan lainnya adalah Milenial Camp Ramadhan, berbagi makan sahur ke masjid sekitar sekolah. Selain itu dilakukan juga kegiatan wakaf Al Quran yaitu membagikan Al Quran ke masjid-masjid sekitar sekolah.
“Selama melaksanakan program Smarttren, para siswa diekali pelajaran akidah-akhlak, Al Quran-Hadits, Fiqih dan Birrul walidain, Islam rahmatan lilalamin dan pancasila dan cinta tanah air. Model yang diterapkan pada pembelajarannya yakni Shalat wajib berjamaah, Shalat Sunat Rawatib (dhuha),” tutur Caheri.
Bahkan ada kegiatan yang tak kalah menarik dan sangat bermakna adalah, pada acara IDI Goes To School. Adapun yang memberikan sambutan langsung dari ketua IDI Kuningan dengan materi yang diberikan tentang ramadhan sehat, penyalahgunaan narkoba, HIV/AIDS, Edukasi kesehatan dan motivasi kepada peserta didik.Bahkan Ketua IDI memberikan penilaian sekolah yang paling respon dan antusias selama IDI Goes To School adalah Sma Negeri 3 Kuningan.
“Pada prinsipnya SMAN 3 Kuningan di bulan suci Ramadhan ini, pendidikan karakter itu menjadi salah satu program utama. Sebenarnya kebiasaan itu sudah kita laksanakan ketika ada materi-materi tambahan di kegiatan Smarttren, itu suatu perpaduan untuk menambah metode pendidikan, kegiatannya ini salah satu upaya untuk menghindari kenakalan remaja dan bisa mengerem kegiatan negatif di bulan suci Ramadhan. Sehingga siswa perlu diberikan kesibukan yang sifatnya positif, seperti pesantren Ramadhan SmartTren. Mudah-mudahan berbagai kegiatan positif ini dilaksanakan bukan hanya saat Ramadan saja, melainkan mereka juga (para siswa) biasa berbagi di bulan-bulan lainnya diperuntukan bagi orang yang memerlukan uluran tangan," pinta Chaeri, mengakhiri pembicaraan.(Fikhar/BK).