Redaksi
Sabtu, 4/01/2023 08:11:00 AM WIB
BirokrasiHeadlineMuslim

MUI Bekerja Sama Dengan Dinas Komunikasi Dan Informatika Siarkan Pengajian Bulan Suci Ramadhan 1444 H Bersama Kuningan FM

Advertisment

KUNINGAN, (BK).-


Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kuningan bekerjasama dengan Diskominfo dan LPPL Kuningan FM menyiarkan pengajian dengan menghadirkan sejumlah narasumber setiap hari selama bulan suci Ramadhan 1444 H dimulai Pukul 17.00 hingga 18.00 menjelang Ifthar (buka puasa).

Sesuai jadwal tausiyah sebanyak 29 orang dengan tema berbeda, salah satunya disampaikan Ketua Komisi Organisasi dan Humas MUI, yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si, mengangkat tema “Puasa Ramadhan Media Penguatan Daya Komunikasi”. Acara disiarkan langsung dari studio Radio Kuningan FM 100,5 Mhz, Jumat (31/3/2023).

Ditambahkan Wahyu, bahwa puasa Ramadhan merupakan momentum keharmonisan komunikasi dan juga dalam berkehidupan sosial. Komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dalam membangun keharmonisan dalam hubungan antar manusia, baik di lingkungan keluarga, tempat bekerja, maupun di masyarakat.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Dua kebahagiaan yang didapatkan oleh orang yang puasa, yaitu kebahagiaan ketika berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-Nya.”(HR Muslim). Esensi yang didapatkan dari berbuka puasa itu bukan hanya diisi dengan makan dan minum, tapi diwarnai juga dengan perbincangan antara anak dan orang tua, suami dan istri, dan keluarga tempat kerja disitulah letak komunikasi yang muncul saat berkumpul untuk berbuka.

“Komunikasi yang baik dapat menciptakan kehangatan, bagi yang selama ini punya konflik diantara anggota keluarga, maka akan kembali mencair setelah membuang rasa egoisme pada diri masing-masing melalui tuntutan ibadah yang kita jalani yaitu berpuasa, puasa adalah sebagai proses pengembangan diri untuk senantiasa jujur, berani bicara mengakui kesalahan, saling memahami dan meminta maaf,” kata Wahyu.


Sementara, Ketua MUI Kab. Kuningan, KH Dodo Syarif Hidayatullah, mengungkapkan, bagi orang yang beriman, Ramadhan merupakan bulan istimewa yang selalu dirindukan dan dinantikan kedatangannya. Allah Swt sangat memanjakan orang yang berpuasa Ramadlan dengan pahala dan keutamaan yang berlipat ganda, melebihi keutamaan yang ada di bulan-bulan lainnya. Sekecil apa pun kebaikan yang dilakukan di bulan Ramadlan akan bemilai surga.

“Para salaf dahulu sangat berharap untuk dapat memasuki bulan Ramadhan dan mengisinya dengan berbagai amalan shalih. Di antara doa yang sering mereka panjatkan ialah; "Ya Allah, selamatkanlah kami sampai Ramadhan. Dan selamatkan bagi kami Ramadhan itu. Serta terimalah dari kami (amal-amal kami di dalamnya). Oleh karena itu tibanya bulan Ramadlan kita sambut dengan suka cita seraya rnengucapkan "Marhaban yaa Ramadlaan (Selarnat datang wahai Ramadlan,"), paparnya.

Demikian ekpresi suka cita kaum muslirnin dalam menyambut bulan Ramadan, karena kerinduannya dan keimanannya .

Rasulullah saw bersabda yang artinya; “barangsiapa merasa senang atas datangnya bulan ramadlan, Allah rnengharamkan jasadnya dSaw pun selalu menyambutnya dengan suka cita, bahkan saat mengakhiri bulan Sya'ban dan menyongsong datangnya awal Romadlan beliau menyampaikan khutbah, antara lain:

"Wahai sekalian manusia ! sungguh kamu sekalian telah dipayungi oleh suatu bu/an yang agung dan penuh berkah; bu/an yang di dalamnya ada suatu ma/am yang keutamaannya lebih baik dari seribu bu/an; bu/an yang diwajibkan berpuasa di siang hari dan disunatkan so/at terawih pada malam harinya".

Betapa indahnya Rasulullah saw menggambarkan bulan ramadlan, ibarat payung yang didatangkan untuk menayungi umat manusia. Kita tahu, payung fungsinya untuk melindungi kita dari terik matahari yang dapat menyebabkan rusaknya kulit kita; payung juga menjaga kita dari air hujan yang dapat menyebabkan badan kita\basah kuyup, bahkan bisa membuat kita sakit. Ini berarti bahwa payung dapat berfungsi untuk mengatasi kesulitan hidup yang dihadapi manusia. (Fikhar/BK)