Redaksi
Sabtu, 5/06/2023 10:44:00 AM WIB
HeadlinePendidikan

Kabid GTK : Guru Penggerak Merupakan Aset Sekolah dibidang SDM yang Patut Dibanggakan

Advertisment

KUNINGAN,(BK).-


Guru penggerak seharusnya menjadi kebanggaan tersendiri bagi sekolah, pasalnya untuk menjadi Calon Guru Penggerak (CGP) seorang guru harus mengikuti penyeleksian sangat ketat secara nasional melalui sistem yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

"Guru penggerak merupakan aset sekolah dibidang SDM yang patut dibanggakan, karena hasil penyeleksian secara nasional, mulai dari tahapan pengisian Curikulum Vitae, Essay, Simulasi Mengajar dan Wawancara, serta tidak semua daerah tiap tahunnya mendapatkan kuota CGP,"ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan H. Uca Somantri, melalui Kabid GTK H. Pipin Mansyur Aripin, Jum'at (5/5/2023) pada acara pembekalan Calon Peserta Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 8, di Gedung PGRI Kuningan.

Pipin mengatakan, merasa bangga dapat hadir ditengah Calon Peserta Pendidikan Guru Penggerak (PGP) angkatan 8, yang berasal dari CGP angkatan 7 yang sempat "parkir" dan sebagian angkatan CGP angkatan 8 yang berhak mengikuti PGP di tahun ini selama enam bulan kedepan.

"Jumlah CGP yang akan mengikuti PGP Angkatan delapan jumlahnya seratus dua puluh tiga orang, karena satunya mengundurkan diri mau naik haji,"ujar Kabid GTK sekaligus Ketua PGRI Kabupaten Kuningan itu.

Menurut Pipin,merasa bahagia ternyata Kabupaten Kuningan pertamakali memiliki kuota program CGP/PGP ketika dirinya menjabat sebagai Kabid GTK di dinas pendidikan Kabupaten Kuningan, walaupun memang awalnya program dari pemerintah pusat itu kurang peminat, bahkan dikalangan pendidik pun ada yang belum faham dengan program unggulan dari Kemendikbudristek.

Kabid GTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan H. Pipin Mansyur Aripin memberikan pembekalan  dan arahan pada Calon Anggota Guru Penggerak (CGP Angkatan 8)  di Gedung PGRI Kuningan, Jum'at (6/6/2023).

"Tadinya mencari calon guru penggerak itu susah, karena masih belum faham,seperti dulu waktu jaman program KB, tapi Alhamdulillah sekarang banyak peminatnya, dari jenjang TK,SD,SMP, SMA dan SMK,"ujarnya.

Pipin meyakinkan pada CGP angkatan 8, akan banyak ilmu yang didapatkan selama mengikuti PGP, karena ada perubahan mindset pembelajaran dikelas, pembuatan media pembelajaran berbasis IT, publikasi ilmiah dan lainya.

"Biasakan menggunakan kacamata bening jangan kata buram, artinya kita harus merubah mindset, tetap berpikir positif, jangan hanya berpikir siswa itu obyek, guru sebagai penguasa dikelas, tapi semua itu harus dirubah,"katanya.

Kabid GTK menambahkan, guru penggerak harus dapat memainkan peran dan ritme situasi disekolah dengan baik, seperti penataan kelas, konsep kelas, dengan wisata edukasi sehingga suasana kelas menjadi nyaman untuk belajar siswa.

"Besok jangan sampai ada anak yang tidak semangat kesekolah, guru penggerak harus menjadi pelopor penggerak dan kemajuan pendidikan dilingkungan sekolahnya "terangnya.

Dikatakannya, ada 25 Pengajar Praktek (PP) yang akan mendampingi CGP di PGP, setiap 1 PP akan mendampingi 5 CGP, untuk menempuh pendidikan selama enam bulan,sehingga CGP perlu menyiapkan mental, fisik, dan kuota supaya lulus semua pada akhirnya, karena akan menjadi pertaruhan nama baik Kabupaten Kuningan ditingkat nasional jika ada yang tidak lulus di PGP Angkatan 8.

"Saya berharap semuanya lulus di Pendidikan Guru Penggerak ini, anda harus bangga tidak semua guru di Kuningan dapat mengikuti PGP, ikuti semua arahan dari pendamping dan fasilitator, kerjakan semua tugas LMS tepat waktu,"pesan Pipin.

Pipin menegaskan, dasar hukum Program Puru Penggerak sesuai dengan Peraturan Permendibukristek Nomor 26 Tahun 2022, tujuannya menjadi pengajar praktik bagi rekan guru lain untuk pengembangan pembelajaran di sekolah. Memacu peningkatan kepemimpinan siswa di sekolah. Menciptakan ruang diskusi positif dan kerjasama antar guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

"Diangkatan satu itu ada tujuh orang yang hampir mengundurkan diri, padahal nantinya jika lulus PGP, calon kepala sekolah dan pengawas sekolah akan diseleksi dari guru penggerak sesuai dengan Permendikud Nomor Empat Puluh Tahun Tahun Dua ribu Dua puluh Dua,"tegas mantan kepala sekolah disejumlah SMP di Kab.Kuningan itu.

Dalam acara pembekalan CGP angkatan 8 itu juga diisi pengarahan dan berbagi tips PGP dari Koordinator Pengajar Praktik (PP) Andry Apriyanto, Testimoni Oleh Desi Citra Lestari, dan Lusi, sedangkan Reni Angraeni membawakan cerita Inspiratif lolos menjadi CGP, dan H. Jeje Koordinator Guru Penggerek Kabupaten Kuningan, yang juga Guru SMP negeri 1 Karangkancana, berbagi pengalaman cara membuat karyanya dari CGP ini untuk memberikan nama yang unik/aneh dalam membuat praktik baik jika ingin menembus ke tingkat provinsi dan nasional.

(Apip/BK)