Advertisment
BANDUNG,–
Ketua Dekranasda Kabupaten Kuningan, Ika Siti Rahmatika dan Wakil Ketua Dekranasda Yoana Ridho Suganda, turut ambil bagian dalam acara Karya Kreatif Jawa Barat dan Pekan Kerajinan Jawa Barat (KKJ-PKJB) 2023 sebagai perwakilan dari Dekranasda Kuningan. Fashion show ini menampilkan karya-karya pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Acara ini berlangsung di Gedung Sate, Kota Bandung, pada Sabtu (8/7/2023) dan disaksikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menekankan bahwa acara KKJ-PKJB ini diselenggarakan secara terbuka di area Gedung Sate sebagai bukti bahwa identitas masyarakat Jawa Barat berjaya di negeri sendiri melalui produk-produk unggulan UMKM.
“KKJ dan PKJB merupakan identitas kita sebagai masyarakat Jawa Barat. 97 persen tenaga kerja setiap tahun di Jawa Barat diserap oleh UMKM, bukan oleh konglomerasi ekonomi atau industri besar,” ujar Kang Emil.
Ridwan Kamil Menyaksikan Fashion Show KKJ-PKJB 2023
“Jadi, di mana pun kita pergi, sebutkanlah Jawa Barat sebagai negeri UMKM, negeri ekonomi kerakyatan,” tambahnya.
Kang Emil juga mengungkapkan apresiasinya terhadap kehadiran bupati/wali kota yang tampil memukau dengan memamerkan produk-produk UMKM unggulan dari daerah masing-masing dalam acara KKJ-PKJB 2023.
“Saya mengucapkan selamat kepada seluruh 27 kabupaten/kota yang mempersembahkan pameran mereka. Saya melihat antusiasme warga yang sangat tinggi. Terdapat pameran dari 27 kabupaten/kota,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Erwin Gunawan, mengatakan bahwa KKJ-PKJB 2023 merupakan hasil sinergi dari berbagai pihak dalam upaya mengembangkan ekonomi pelaku UMKM.
“Kami merasa senang dan bangga dengan sinergi dan kolaborasi antara Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Dekranasda, OJK, dan asosiasi perbankan dalam mendukung daya saing UMKM di Provinsi Jawa Barat. Tujuannya adalah menjadikan Jawa Barat sebagai pusat industri kreatif di Indonesia,” ujar Erwin.
Erwin menjelaskan bahwa UMKM memiliki kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, UMKM memberikan kontribusi lebih dari 60 persen terhadap ekonomi nasional dan menyerap 97 persen tenaga kerja.
“UMKM sangat penting karena data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menunjukkan bahwa kontribusi UMKM terhadap ekonomi nasional melebihi 60 persen dan menyerap 97 persen tenaga kerja,” tambahnya.
“Dengan angka-angka tersebut, terbukti bahwa UMKM menjadi mesin kritis dalam proses pemulihan dan pertumbuhan ekonomi kita,” tegasnya.
Ketua Dekranasda Kabupaten Kuningan, Ika Siti Rahmatika di dampingi Wakil Ketua Yoana Ridho Suganda , juga memberikan pernyataan mengenai gelaran KKJ-PKJB 2023 tersebut. Ibu Ika mengungkapkan kegembiraannya atas kesempatan untuk menjadi perwakilan Dekranasda Kuningan dalam acara tersebut.
“Dalam KKJ-PKJB 2023 ini, kami sangat bersyukur dan bangga dapat menjadi bagian dari perwakilan Dekranasda Kuningan. Acara ini memberikan kesempatan kepada pelaku UMKM di daerah kami untuk menunjukkan hasil karya mereka kepada masyarakat luas dan mendapatkan apresiasi yang layak,” kata Ika.
Ika juga menyampaikan harapannya bahwa melalui gelaran ini, produk UMKM dari Kabupaten Kuningan dan seluruh Jawa Barat dapat semakin dikenal, baik di tingkat regional maupun nasional. Ia berharap bahwa kegiatan ini akan menjadi ajang yang memotivasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi UMKM di daerahnya.
“Kami berharap bahwa melalui KKJ-PKJB 2023 ini, UMKM dari Kabupaten Kuningan dan seluruh Jawa Barat dapat semakin dikenal, dipercaya, dan mendapatkan dukungan yang lebih besar. Kami berkomitmen untuk terus mendukung dan memajukan sektor UMKM di Kabupaten Kuningan serta meningkatkan kualitas produk-produk unggulan kami,” tambah Ika.
Dengan dukungan dari pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait, seperti Dekranasda, UMKM di Kabupaten Kuningan dan Jawa Barat secara keseluruhan diharapkan dapat terus tumbuh dan berkembang, memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah dan negara secara keseluruhan. (Apip Syaripudin/BK)
