Redaksi
Jumat, 8/11/2023 05:56:00 AM WIB
HeadlinePendidikan

247 Guru Terdiri Dari 99 Dipromosi dan Alih Tugas Mencapai 148 Orang Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan

Advertisment

KUNINGAN, (BK).-


Sebanyak 247 guru terdiri dari 99 dipromosi dan alih tugas mencapai 148 orang di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, berlangsung di Aula Graha Sajati Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Desa Cikaso Kecamatan Kramatmulya, Kamis (10/8/2023).

Dalam kesempatan tersebut hadir, Bupati H Acep Purnama, Sekda H Dian Rachmat Yanuar, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, H Uca Somantri, Kepala PLt BKPSDM, H Ucu Suryana, Sekdis Rusmiadi, Kasubag Umum, Hipa Fahmi serta unsur pejabat lainnya.

“Kami ucapkan selamat bagi para pejabat fungsional guru dan kepala sekolah yang dipromosi diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah. Tunjukan inovasi perubahan saudara dalam pengelolaan sekolah sehingga dapat lebih maju dan berkembang serta mampu memberikan pelayanan dengan meningkatkan kualitas pendidikan,” kata Bupati H Acep Purnama.


Dijelaskannya, penugasan (promosi) maupun alih tugas (mutasi) kepala sekolah yang dilaksanakan pada kesempatan ini sebagai konsekuensi logis dari adanya kekosongan jabatan kepala sekolah karena pensiun maupun meninggal dunia itu merupakan hal yang lazim terjadi dalam suatu organisasi. Hal itu dimaksud untuk menghindari kebosanan atau kejenuhan dikarenakan terlalu lama bekerja di satu unit kerja. Sebagai abdi masyarakat, para kepala sekolah harus bersedia alih tugas ke sekolah lain tanpa syarat. Sebab, tugas utama kepala sekolah adalah mengabdi kepada masyarakat dengan meningkatkan kualitas pendidikan.

“Diharapkan bagi guru yang di beri tugas tambahan sebagai kepala sekolah maupun yang alih tugas harus mengimplementasikan berbagai program untuk mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Salah satu program yang dapat dijadikan contoh adalah program Adiwiyata,” ujarnya.

Dijelaskan dia, program adiwiyata adalah program yang dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) sejak tahun 2006 dengan tujuan untuk mendorong tiap sekolah di seluruh Indonesia untuk menjadi tempat pembelajaran dan contoh dalam pengelolaan lingkungan hidup. Program ini bertujuan untuk mengintegrasikan aspek lingkungan dan pembangunan berkelanjutan ke dalam kegiatan dan budaya sekolah, adapun beberapa komponen dalam program adiwiyata antara lain: pengelolaan lingkungan sekolah, pengembangan kurikulum lingkungan, partisipasi siswa dan masyarakat serta penanaman pohon dan konservasi alam.

“Kita sadari bersama bahwa dunia pendidikan adalah tiang utama dalam pembangunan sumber daya manusia, harapan kita bersama pada masa yang akan datang dapat melahirkan generasi penerus yang unggul dan berkualitas. terkait hal tersebut, maka saudara- saudara yang pada hari ini diberi tugas tambahan memiliki tanggung jawab moral sebagai garda terdepan demi terwujudnya cita-cita tersebut,” papar H Acep.


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Kuningan, H Uca Somantri, adapun dasar hukum dalam kegiatan promosi maupun mutasi adalah peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 40 tahun 2021 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah. Kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas untuk memimpin pembelajaran dan mengelola satuan pendidikan. beban kerja kepala sekolah untuk melaksanakan tugas manajerial, pengembangan kewirausahaan, supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan.

“Kepala sekolah tidak dibebani lagi tugas pembelajaran atau pembimbingan, namun apabila terdapat kekurangan guru pada satuan pendidikan yang dipimpinnya maka kepala sekolah dapat melaksanakan tugas pembelajaran atau pembimbingan agar proses pembelajaran atau pembimbingan tetap berlangsung.

Dijelaskan H Uca, kepala sekolah yang baik selalu mendorong diri dan stafnya mencari dan menerapkan strategi baru dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Termasuk kepala sekolah yang baik membebaskan guru dan staf dari belenggu rutinitas serta mendorong mereka melakukan perubahan demi keefektifan sekolah. Pemimpin yang baik membudayakan diri dan seluruh stafnya untuk membayangkan masa depan yang inspiratif, berjuang serta bekerja keras untuk mewujudkan harapan maupun cita-cita dimaksud. (HEM/BK)