Advertisment
Pemberian Cendramata |
BANDUNG, (BK).-
Guru Penggerak (GP) harus menjadi agen perubahan transformasi pendidikan baik di sekolah tempat bertugas maupun di daerah GP asal berada dengan mengedepankan program yang berpihak pada murid. Karena sekolah sekarang bukan dinilai dari fisiknya, tetapi seberapa banyak disekolah tersebut memiliki program yang berpihak pada murid.
"Ilmu pedagogik di Pendidikan Guru Penggerak ini harus ditularkan kepada semua guru supaya ada perubahan mind set, bagaimana guru menjadi orang tua yang baik disekolah, agar kualitas pendidikan meningkat," Ujar Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Barat Mohamad Hartono pada pembukaan Capicity Building Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 8 Kabupaten Kuningan, Minggu-Senin (22-23/9/2023) di Gedung BBGP Jawa Barat Jl.Diponegoro No.12 Citarum Kota Bandung.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Tim Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Jabar Dadang Supriatna, sejumlah pejabat teras lainya, Kepala Bidang Guru dan Tenaga Pendidik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, H. Pipin Mansur Aripin, sejumlah Staf GTK Disdikbud Kuningan, 123 Calon Guru Penggerak (CGP) dan Pengajar Praktik (PP) Angkatan 8 Kabupaten Kuningan.
Mohammad Hartono mengatakan, pemerintah telah serius dalam melakukan perubahan didunia pendidikan, tidak hanya terjadi disekolah, dengan adanya BBGP disetiap provinsi.
" Adanya GP ini untuk tranformasi ekosistem pendidikan disekolah, budayakan kolaborasi disekolah, jangan ada buli, dan segera eksplorasi PMM (Platform Merdeka Mengajar) untuk membawa misi perubahan pendidikan di Jawa Barat,"terangnya.
Foto bersama dengan rombongan Capacity Building Calon Guru Penggerak Angkatan 8 Kabupaten Kuningan. |
Hal senada juga dikatakan Kabid GTK Disdikbud Kuningan H. Pipin Mansur Aripin, ia memiliki data seberapa banyak guru yang sudah dan belum mengakses PMM di Kabupaten Kuningan, padahal mengeksplore PMM oleh guru disekolah dapat mempengaruhi Nilai Raport Pendidikan sekolah yang bersangkutan.
"Masih ada yang hijau, kuning bahkan merah, maka kedepanya para lulusan PGP ini akan diberdayakan untuk mengawal eksplorasi PMM dikalangan guru, karena saya yakin dengan materi yang sama dan universal di PGP ini sehingga mudah untuk berkolaborasi,"ujar penanggung jawab Pendidikan Guru Penggerak sekaligus Ketua PGRI Kabupaten Kuningan.
Pipin mengatakan, Guru Penggerak merupakan salah satu investasi dibidang Sumberdaya manusia dilingkup dinas pendidikan Kabupaten Kuningan, perlu proses, hasilnya tidak instan, untuk kader pemimpin pembelajaran disekolah yang dapat mendukung akselerasi Kabupaten Kuningan sebagai kabupaten pendidikan Tahun 2024
"Ada tigabelas ribuan guru di Kabupaten Kuningan, dari dari ribuan guru tersebut ada yang jadi guru penggerak, GP juga dapat mendampingi guru lain untuk mengeksplore PMM disetiap wilayahnya,karena menjadi Kepsek atau PS itu bonus, mau diambil atau tidak itumah terserah,"ujarnya.
Sementara dalam Capacity Building tersebut juga CGP mendapatkan penguatan materi Modul 1 sampai 3 di PGP dan motivasi oleh Ketua Tim Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Jabar Dadang Supriatna.
'Bapak ibu yang lulus diseleksi guru penggerak sampai nanti akhir pendidikan adalah guru hebat, selalu berpegang pada prinsip philosfi pendidikan Ki Hajar Dewantara, pembelajaran yang berpihak pada murid, pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan, terus bergerak maju, karena pendidikan sejatinya untuk mengembangkan karakter dan kompetensi murid,"ujarnya. (Apip/BK)