Redaksi
Sabtu, 1/06/2024 10:57:00 PM WIB
HeadlinePeristiwa

Diguyur Hujan Deras, TPT Di Dusun Wage Desa Kaduagung Karangkancana Longsor, Satu Rumah Terancam Roboh

Advertisment

KUNINGAN, (BK).-

Tanah longsor seringkali dipicu oleh curah hujan tinggi dan terjadi selama beberapa hari. Struktur tanah yang labil sangat mudah mengalami longsor hingga mengakibatkan bencana khususnya bagi masyarakat yang berada di posisi lebih rendah. Tanah longsor juga dapat dipicu oleh getaran gempa hingga merontokkan struktur tanah di atas. Salah satunya di dusun Wage pembangunan hunian tetap (Huntap) yang berada di RT/RW 008/004 Desa Kaduagung Kecamatan Karangkancana Kabupaten Kuningan. Sabtu (6/01/2024)

"TPT ambruk sekitar pukul 01.00 WIB Dini Hari, akibat hujan yang turun dari pagi sampai malam hari dan air hujan tersebut terus menerus membasahi tanah kebetulan tanahnya juga tanah merah, akibatnya bagian samping rumah saya mengalami ambruk." Ungkap ibu Aas dalam keterangannya pada media online Bokor Kuningan di rumahnya.

Pantauan media online Bokor Kuningan di lokasi, rumah yang persis berada di atas tepian tebing longsor juga dalam kondisi mengkhawatirkan sekali.


"Berharap pemerintah kabupaten Kuningan dapat segera membantu untuk segera, diperbaiki karena khawatir akan terjadi longsor susulan. Apalagi intensitas curah hujan saat ini masih tinggi." Harapannya

Menurut keterangan masyarakat setempat, kejadian tersebut juga sudah ditinjau oleh Aparat Desa berkoordinasi dengan Aparat Kecamatan, TNI, POLRI, dan BPBD Kabupaten Kuningan, menurunkan Tim Assessment dan memberikan bantuan logistik.

Aparat Desa dibantu masyarakat membersihkan material longsoran yang menimbun jalan gang.

"Untuk kebutuhan mendesak saat ini batu bata merah, batu kali, batu sprit, semen ,pasir, besi, dan cakar ayam untuk perbaikan tembok yang rusak," katanya.

Akibat kejadian tersebut, Bapak. Samad 46 tahun dan ibu Aas usia 35 tahun mengaku tidak tenang melihat kondisi tebing di samping rumahnya longsor.

"Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa tersebut karena yang rusak bagian samping rumah. Jadi masih bisa dihuni oleh keluarga" Pungkasnya. (Apip Syaripudin/BK)