Advertisment
 |
| Puluhan siswa SDN 3 Kadugede antusias menonton Film Edukasi yang berjudul Mutiara Kuningan, Selasa (16/1/2023), diruang kelas 6 SDN 3 Kadugede. |
KUNINGAN,(BK).-
Film Mutiara Kuningan merupakan salah satu film edukasi yang lagi 'Booming" dan layak ditonton di Kabupaten Kuningan, pasalnya film yang mengambil latar sejumlah tempat di Kabupaten Kuningan mempunyai nilai-nilai yang sesuai dengan pendidikan karakter, seperti menghormati orang tua, guru, peduli sesama, pantang menyerah, taat beribadah dan rajin belajar.
Sekilas dalam alur cerita film bergenre drama itu menggambarkan seorang siswi SDN Babatan di Kecamatan Kadugede bernama Mutiara diperankan oleh Carla, salah satu aktris jebolan FTV, Aktor ternama Joe Ricahrd, sebagai guru sekaligus wali kelas Mutiara yang bernama Tatang Rosidi, dengan membawakan sosok karakter guru yang tegas, bijaksana, dan selalu memberikan motivasi kepada siswanya supaya tetap semangat dalam belajar demi meraih masa depan yang cerah, sedangkan Aktris Senior Imas N Roro (Bunda Roro) berperan sebagai asisten rumah tangga yang peduli pada pendidikan anak majikannya.
Selain itu, nampak pula dalam adegan film berdurasi 70 menit itu tampil mantan bupati Kuningan H. Acep Purnama, mantan Kadisdikbud Kab.Kuningan H.Uca Somantri, kepala SDN Babatan Titin Suahrtini dan sejumlah guru SDN Babatan serta sejumlah aktor dan aktris pendukung lainya.
Carla sebagai tokoh utama dalam film Mutiara Kuningan itu tampil apik, sebagai seorang murid sekolah dasar Mutiara berperan sebagai murid yang memiliki karakter terpuji diantara rekan seusianya, bahkan ia menunjukan rasa pedulinya kepada teman sebaya yang putus sekolah, iapun bersedia untuk berbagi ilmu dengan cara membuka sanggar belajar sederhana didepan rumahnya, dengan mendapatkan sumbangan buku dari salah satu Pondok Pesantren di Cipasung Kecamatan Darma. Mutiara hidup salam kesederhanaan tinggal bersama ibunya yang sudah sakit-sakitan, namun dekat tulus ia selalu berusaha menjadi anak yang berbakti kepada orangtuanya.
Menurut Sutradara Film Mutiara Kuningan Ferdy Bontot, sekaligus Produser PH Roro Ayu Cinema Picture, film tersebut dibuat untuk mengedukasi anak sekolah agar lebih menghormati orangtua, guru, dan mengenal sejarah dan budaya Kota Kuningan
"Alhamdulillah film ini dilaunching pertama kali kemarin Jum'at Minggu kemarin di SMP 1 Kuningan, target pasaran film ini sudah jelas ke setiap sekolah di Kuningan,"ujarnya ketika menggelar nonton bareng Film Mutiara Kuningan di SDN 3 Kadugede, Selasa (16/1/2024).
Menurut Ferdy Bontot, sebagai produser ia menargetkan penonton sebanyak-banyaknya, karena untuk menutupi biaya produksi film ini menggunakan dana mandiri, dengan target utamanya film ini masuk di Platform aplikasi MAxStream atau setara dengan Netflix.
"Sementara ini targetnya tayang di setiap sekolah di kabupaten Kuningan, yang nonton baru tiga ribuan orang, kita targetkan tujuh puluh ribu, makanya kita nanti akan roadshow kesetiap sekolah,"terangnya.
Menurut Ferdy, Kabupaten Kuningan memiliki potensi alam dan Sosio kultural untuk dijadikan berbagai tema Film, baik bergenre drama, horor, atau film yang menyangkut alam, petualang, petualang bahkan film dokumenter di jaman perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan adanya Gedung Naskah Perundingan Linggarjati.
" PH (Production house) kami sudah memproduksi sekitar 20 film dengan berbagai genre, harapannya bisa bikin film lagi di kota Kuningan tentang pariwisata atau legenda karena banyak view' yang bagus untuk dijadikan tempat shooting film dan banyak cerita rakyat di setiap kecamatan,"katanya.
Menurut Alifa, murid Kelas 5 SDN 3 Kadugede Film Mutiara Kuningan merasa terinspirasi dan bangga dengan adanya film yang dibuat di Kabupaten Kuningan, apalagi dalam tayangan film tersebut sesekali menampilkan yang sudah tidak asing lagi bagi warga Kuningan.
"Seru pokonya pak setelah nonton film ini, saya seperti ikut didalamnya, apalagi ada Waduk Darma, Pendopo Kuningan, taman kota dan Bendungan Kuningan, kerenlah,"terangnya.(Apip/BK).
Menurut Sutradara Film Mutiara Kuningan Ferdy Bontot, sekaligus Produser PH Roro Ayu Cinema Picture, film tersebut dibuat untuk mengedukasi anak sekolah agar lebih menghormati orangtua, guru, dan mengenal sejarah dan budaya Kota Kuningan
"Alhamdulillah film ini dilaunching pertama kali kemarin Jum'at Minggu kemarin di SMP 1 Kuningan, target pasaran film ini sudah jelas ke setiap sekolah di Kuningan,"ujarnya ketika menggelar nonton bareng Film Mutiara Kuningan di SDN 3 Kadugede, Selasa (16/1/2024).
Menurut Ferdy Bontot, sebagai produser ia menargetkan penonton sebanyak-banyaknya, karena untuk menutupi biaya produksi film ini menggunakan dana mandiri, dengan target utamanya film ini masuk di Platform aplikasi MAxStream atau setara dengan Netflix.
"Sementara ini targetnya tayang di setiap sekolah di kabupaten Kuningan, yang nonton baru tiga ribuan orang, kita targetkan tujuh puluh ribu, makanya kita nanti akan roadshow kesetiap sekolah,"terangnya.
Menurut Ferdy, Kabupaten Kuningan memiliki potensi alam dan Sosio kultural untuk dijadikan berbagai tema Film, baik bergenre drama, horor, atau film yang menyangkut alam, petualang, petualang bahkan film dokumenter di jaman perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan adanya Gedung Naskah Perundingan Linggarjati.
" PH (Production house) kami sudah memproduksi sekitar 20 film dengan berbagai genre, harapannya bisa bikin film lagi di kota Kuningan tentang pariwisata atau legenda karena banyak view' yang bagus untuk dijadikan tempat shooting film dan banyak cerita rakyat di setiap kecamatan,"katanya.
Menurut Alifa, murid Kelas 5 SDN 3 Kadugede Film Mutiara Kuningan merasa terinspirasi dan bangga dengan adanya film yang dibuat di Kabupaten Kuningan, apalagi dalam tayangan film tersebut sesekali menampilkan yang sudah tidak asing lagi bagi warga Kuningan.
"Seru pokonya pak setelah nonton film ini, saya seperti ikut didalamnya, apalagi ada Waduk Darma, Pendopo Kuningan, taman kota dan Bendungan Kuningan, kerenlah,"terangnya.(Apip/BK).
