Redaksi
Sabtu, 2/24/2024 08:02:00 AM WIB
HeadlinePendidikan

Peringati Hari Bahasa Indung Internasional, Siswa SMA Negeri 3 Kuningan Gelar Lomba PKWU Dan Matapelajaran Kesundaan

Advertisment

KUNINGAN, (BK).-

Dalam rangka memperingati Hari Bahasa Indung Internasional, sejumlah siswa SMA Negeri 3 Kuningan menggelar lomba Prakarya Kewirausahaan (PKWU) dan matapelajaran kesundaan, berlangsung di dalam kelas maupun di halaman sekolah setempat, Rabu (14/2/2024).

Mereka (para siswa) yang terlibat dalam kegiatan tersebut terdiri dari siswa kelas 11 dan kelas 12 mengacu pada kurikulum 2013 (kurtilas) dan untuk kelas 10 melaksanakan metode proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) sebagai implementasi Progam Kurikulum Merdeka. Sejumlah siswa yang mengenakan busana budaya Sunda tampak antusias dalam melaksanakan kegiatan PKWU maupun matapelajaran yang dilombakan bernuansa kesundaan.

Praktik membuat masakan maupun minuman segar hasil karya para siswa dijual dengan harga rata-rata Rp 5.000,- per bungkus. Mereka tidak segan-segan untuk menawarkan pada guru maupun Kepala SMA Negeri 3 Kuningan, H Moch Chaeri, seharga Rp 5.000 per bungkus untuk menikmati hasil olahan tersebut. Ternyata makanan olahan hasil karya para siswa itu tidak kalah bersaing dengan makanan yang biasa dijual di warung-warung.


“Pak silahkan untuk mecoba makanan buatan saya rasanya enak harganya cukup Rp 5.000,- saja. Enak pak, mau beli berapa bungkus?” tanya peserta lomba pembuatan makanan tersebut.

Setiap stand makanan yang disinggahi kepala sekolah, selalu dibelinya dengan harga yang sama. Para siswa tampak merasa puas manaka hasil karyanya ada yang membeli, baik oleh guru, staf Tatan Usaha (TU), kepala sekolah maupun teman-teman siswa itu sendiri. Praktik keterampilan usaha yang diajarkan oleh para guru pembimbing di sekolah itu, ternyata cukup membuahkan hasil yang sangat berharga bagi mereka. Salah satu diantara, siswa memiliki keterampilan dasar yang dapat dijadikan jalan kehidupan manakala setelah taman dari sekolah.


Lomba Pidato dan Menulis

Sementara, lomba pidato dan menulis tentang kesundaan cukup diminati sesuai tema yang disampaikan pembimbing. Misalnya, tema Silat, anak-anak diikutsertakan dalam lomba mengarang terkait Silat. Apakah dalam tulisan tersebut akan menceriterakan belajar ilmu bela diri silat, atau menonton pertandingan silat dan lain-lain sesuai tema yang ditulis oleh guru pembimbing. Tulisan tersebut menggunakan bahasa Sunda untuk dinilai oleh guru dimaksud. Selan itu, ada lagi lomba biatara/pidato Bahasa Sunda, mengarang bahasa sunda, lomba menulis aksara Sunda Buhun (kuno) dan lain-lain terkait nilai-nilai seni budaya kesundaan yang tidak kalah menarik oleh seni budaya asing.

Berkaitan dengan hal itu, Kepala SMA Negeri 3 Kuningan, H Moch Chaeri, mengemukakan, maksud terselenggaranya lomba PKWU agar para siswa setelah lulus dari sekolah dapat mengaplikasikan ilmu keterampilan dibidang masak-memasak maupun pembuatan makanan olahan lainnya sebagai bekal kehidupan dimasa mendatang. Tidak menutup kemungkinan mereka ada yang membuka usaha makanan atas bekal ilmu yang diajarkan dari sekolah sehingga akan menjadi peluang usaha yang dapat memberikan nilai tambah bagi kehidupan.

“Sementara lomba matapelajaran terkait kesundaan dengan harapan mereka (para siswa) mampu melestarikan seni budaya daerah, khususnya budaya Sunda yang memiliki nilai-nilai positif sehingga dapat memberikan manfaat dalam berbagai aspek kehidupan,” tutur H Moch Chaeri. (HEM/BK)