Advertisment
KUNINGAN, (BK).-
Penjabat (Pj) Bupati Kuningan, Dr. Drs. H. Raden Iip Hidajat, Mpd secara resmi membuka kegiatan Lokakarya 7 Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) Angkatan 9 tahun 2024 upaya mendorong angka rata-rata lama sekolah di Kuningan lebih meningkat, berlangsung di SMK Negeri 3 Kuningan, Sabtu (27/04/2024).
Program Pendidikan Guru Penggerak angkatan 9 ini memasuki fase akhir dengan digelarnya Lokakarya 9 “Panen Hasil Belajar” dimana setiap Guru penggerak bersama team memamerkan hasil karya selama proses pembelajaran berlangsung. Ada tiga agenda dalam lokakarya 7 tersebut yaitu, kelas belajar CGP, Pameran Hasil Program dan kelas berbagi CGP.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Kuningan, U Kusmana, disampaikan Kepala Bidang (Kabid) GTK, H Pipin Mansur Aripin, menyebutkan, adapun calon guru Penggerak yang terlibat meliputi 134 orang dengan rincian, 19 orang Guru TK, 47 orang Guru SDN, 34 orang Guru SMP, 13 orang Guru SMA, 19 orang Guru SMK dan 2 orang guru SLB. Program pendidikan Guru Penggerak adalah program pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui pelatihan dan kegiatan kolektif guru. Program ini bertujuan memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogik kepada guru sehingga mampu menggerakkan komunitas belajar, baik di dalam maupun di luar sekolah.
Program Guru Penggerak di harapkan dapat mewujudkan sumber daya manusia unggul yang bersifat holistik dan tidak hanya berfokus pada kemampuan kognitif saja. Yang tidak kalah pentingnya adalah pengembangan nilai-nilai karakter dalam membentuk kepribadian peserta didik yang santun, ramah, berakhlak baik, kreatif mandiri dan mengembangkan sikap toleransi,” ujarnya.
Sementara, Pj Bupati Iip Hidajat, didampingi Sekda H Dian Rachmat Yanuar, mengemukakan, bahwa dalam mengikuti program pendidikan Guru Penggerak tidaklah mudah. Karenanya harus mengikuti seleksi yang ketat dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan Kemendikbudristek.
“Untuk itu saya mengapresiasi kepada para Guru yang telah berjuang mengambil peran menuju transformasi pendidikan d Indonesia. Yaitu transformasi pendidikan untuk pembelajaran yang berpihak pada murid dan pembelajaran yang memerdekakan” Ujar Iip.
Berkenaan dengan program yang diusung Pemerintah Kabupaten Kuningan berupa tagline “Sakola Beu”, diharapkan para Guru harus mampu mengembangkan model dari Program Pendidikan Guru Penggerak karena sejalan dengan tagline tersebut. Dalam hal ini, kita a kita fokus upaya menaikan indikator angka partisipasi masyarakat dalam melanjutkan sekolah atau rata-rata lama sekolah yang memang belum optimal. Tahun 2023 baru mencapai 7,89 tahun, di tahun mendatang diproyeksikan kita harus lebih lama lagi meningkatkan angka tersebut. (HEM/BK)