Redaksi
Minggu, 6/23/2024 08:06:00 PM WIB
HeadlinePendidikan

Ponpes Al Furkon Desa Tundagan Gelar Haflah Akhirussanah dan Pelepasan Santri Kelas III

Advertisment

KUNINGAN, (BK).-

Mengambil tempat di Bale Desa Tundagan Kecamatan Hantara kabupaten Kuningan Pondok Pesantren ( Ponpes ) Al Furkon Desa Tundagan Kecamatan Hantara Sabtu ( 22/6/2024) Gelar acara Haflah Akhirussanah dan Pelepasan Santri Kelas III Tahun Pelajaran 2023/2024 dihadiri Camat Hantara yang diwakili Kasi PPM, Kepala Desa Tundagan beserta Perangkat Desa, BPD, LPM, DKM dan tokoh masyarakat undangan lainnya.

Pimpinan Ponpes Al Furqon Engkan Rusmana, M.Pd.I dalam sambutannya antara lain mengatakan lembaga Al Furqon yang berdiri tahun 2018, hadir menjadi lembaga dakwah yang bisa menyiapkan generasi mandiri, bertanggung jawab, dan peduli. Mandiri dalam arti sudah mempunyai mindset untuk membuat sebuah regulasi, diri kita mau ke mana harus bagaimana. Menciptakan sebuah generasi yang mindset punya sikap didasari oleh nilai-nilai agama dan akhlak.


Kemudian tanggung jawab pada dirinya, pada sesama dan tanggung jawab pada agama. Unsur yang ketiga yaitu peduli dengan ilmunya mudah-mudahan bisa menimbulkan kepedulian.

Jika kita melihat statistik sekarang itu ada bonus demografi sekitar 20% penduduk Indonesia merupakan usia produktif dari usia 20 hingga 60 tahun tetapi kita melihat masjid-masjid dan mushola-musala justru 90% jemaahnya 50 tahun ke atas. Ini masalah atau bukan, ? tergantung kita melihatnya. Dari sudut pandang husnudzon para orang tua tidak ke masjid itu sedang membimbing anak anaknya di rumah sholat jemaahnya dengan ibu, bapak dan anaknya.

Sholat berjamaah sekeluarga di rumah itu juga berarti bagus, masjid kosong itu karena sudah berjalan pendidikan di rumah tangga. Tapi apakah begitu, faktanya? Wallohualam....ujar Engkan. Kita jawab sendiri nyatanya usia jemaah mushola, masjid usia 50 tahun ke atas anak-anaknya bermain.

Kalau kita lihat oleh kacamata yang lebih mendalam ini masalah, maka muncullah sebuah kepedulian. Sampai kapan saja kalau tidak muncul orang-orang yang peduli maka tidak ada perubahan, oleh sebab itu Al Furkon hadir menjadi bagian dari solusi.

Dikatakan Engkan, Al Furkon memiliki program santri artinya Santri yang siap mondok. Materinya sederhana pulang ke rumah masing-masing bisa menjadi imam untuk ibu dan ayahnya, bisa adzan di Mushola ya lokasinya dekat rumah, bisa jadi muroqi malah muroqi berkeliling tiap masjid. Kedua program ke depan kalau sumber daya manusia ( sdm ) sudah lumayan dari segi pengelolaan dan manajemen, pondok akan mengirim sejumlah santri ke tiap masjid sekitar pesantren untuk mengisi ku ajian-kajian Islam. Kilahnya


Sementara itu Iman Akomayudin, S.AP dihadapan hadirin mengucapkan. Terimakasih kepada pimpinan dan para ustad Ponpes Al Furkon yang telah membimbing, mendidik anak-anak kami sehingga anak anak kami dapat predikat lulus.

Harapannya mudah-mudah pula anak kami bisa mengamalkan ilmu yang baik ini, dan juga bisa menularkan pada teman temannya.


Adapun dari jumlah 15 santri yang diluluskan 4 orang yakni ; Amar Ade Abdillah, Ario Falino, Zulfan Fakhri Nurul Imam dan Sendi Nugraha. Dengan Pengelola Maman Sumari, S.Pd.I (Ketua Yayasan), H. Suyana, S.Pd.I, (Bendahara), Engkan Rusmana, M.Pd.I, (Pimpinan Ponpes), Iyan Nurdianto, Imam Rafli F, dan Taufik Rohimin (pendidik).

Tahun pelajaran kini ( 2024/2025 ) Ponpes Al Furkon selain menerima calon santri putra juga menerima calon santri putri. (Andy G/ BK ).