Advertisment
Tradisi Hajat Bumi merupakan wujud syukur kepada Allah SWT, atas limpahan hasil panen. Sekaligus bubuka bagi masyarakat Desa Cikeleng yang akan menyelenggarakan khitanan maupun nikahan. Dalam tradisi ini ada pembagian daging kerbau untuk warga yang dibeli seharga 14 juta hasil dari rereongan. Daging ini bukan untuk persembahan, melainkan untuk dimakan. Acara diawali dengan tawasulan dan doa-doa sebagai wujud syukur. Demikian dikatakan Uki Ketua Panitia Hajat Bumi Desa Cikeleng Kecamatan Japara pada acara kegiatan tersebut, Kamis (30/5/2024)
Dijelaskan Uki, dalam kegiatan ini terlihat keguyuban, dimana warga membawa nasi berikut lauk pauknya untuk saling tukar lalu dimakan bersama keluarga. Kemudian ada penampilan tarian tetenong dilakukan kaum perempuan yang diiringi alunan musik buhun, juga gong renteng yang konon katanya di Kabupaten Kuningan hanya ada di Desa Cikeleng, Desa Sukamulya dan Desa Cibogo Kecamatan Kadugede.
Hari ini Desa Cikeleng Kecamatan Japara telah menyampaikan pesan tiga pilar, yaitu pemberdayaan, partisipasi dan keanekaragaman. Hajat Bumi merupakan sebuah tradisi yang dilangsungkan secara turun temurun. Selain itu merupakan bentuk kearifan lokal yang menunjukkan nilai-nilai tradisi berharga di tengah derasnya teknologi informasi dan pengaruh budaya asing yang tidak sejalan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat.
Kegiatan ini merupakan bentuk rasa syukur atas berkah dan rahmat Allah SWT, serta menjadi momentum untuk evaluasi dan introspeksi tentang merawat alam dan bersyukur kepada sang pencipta.
Momen ini luar biasa bagi kita tidak hanya sebagai bentuk perayaan, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur dan kesetiaan sebagai orang Sunda atau orang Kuningan terhadap nilai-nilai budaya yang ada.
Kami mengucapkan terima kasih kepada kepala desa perangkat desa BPD, LPM, tokoh agama, pemangku adat, tokoh masyarakat, generasi muda, seluruh masyarakat dan pihak lainnya yang bersinergis melestarikan tradisi budaya dengan mengedepankan komunikasi dan koordinasi. Ini menandakan pengelolaan desa yang akuntabel. Pungkasnya (Andy G/BK-Diskominfo)