Advertisment
Adi Nurahman Yusup, seorang petani milenial asal Kuningan, berhasil meraih juara pertama dalam Lomba Apresiasi Insan Pertanian Berprestasi tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2024. Lomba ini diadakan oleh Pemprov Jawa Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Korpri Jawa Barat untuk menghargai kontribusi besar sumber daya manusia dalam pembangunan pertanian. Minggu (21/07/2024)
"Kuningan mengirimkan beberapa kategori peserta dalam lomba ini, dan Alhamdulillah saya keluar sebagai wakil untuk kategori milenial," ujar Adi.
Ia menambahkan bahwa apresiasi ini dilatarbelakangi oleh besarnya kontribusi sumber daya manusia terhadap pembangunan pertanian, sehingga sumber daya manusia yang telah berperan aktif ini perlu diapresiasi.
Dalam lomba tersebut, Kuningan mendapatkan juara pertama. Adi mewakili kategori petani milenial melalui inovasinya dalam budidaya jagung dan analisis teknologi pertanian.
Para peserta lomba berasal dari seluruh kabupaten di Jawa Barat, dan hasil lomba ini akan dilanjutkan ke tingkat nasional dengan tema yang sama. Adi berkompetisi dalam kategori Teknologi Milenial (Tekmil) untuk tanaman pangan, khususnya budidaya jagung. Penilaian lomba didasarkan pada penerapan teknologi, analisis pertanian, serta inovasi di lapangan.
"Saya berharap agar pertanian di Kuningan semakin maju dan berkembang, terutama dalam hal regenerasi petani," kata Adi.
Ia menekankan pentingnya analisis pertanian kepada para petani di sekitarnya dan penerapan pengolahan limbah jagung. Kelompok tani yang dipimpinnya, Wa Gimbal, terdiri dari 20 orang dan berhasil mewakili Kuningan di ajang ini.
Adi juga berharap generasi muda lebih mengenal potensi wilayahnya, terutama dalam sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.
"Generasi muda bisa melihat potensi besar apa yang ada di Kuningan khususnya dari pertanian. Kita bisa menunjukkan bahwa sektor pertanian adalah sektor yang menguntungkan untuk masa depan," ujarnya.
Adi menekankan bahwa sektor pertanian adalah kunci kedaulatan pangan dan masa depan yang menguntungkan.
"Ketahanan pangan dan kemandirian pangan perlu kita kembangkan kembali untuk mempertahankan negara Indonesia," tutupnya.
(Apip/ BK)