Redaksi
Jumat, 7/26/2024 07:38:00 AM WIB
BirokrasiHeadline

Harganas ke-31 Tingkat Kabupaten Kuningan Jadikan Momentum Perbaikan Serta Penurunan Angka Stunting

Advertisment

KUNINGAN, (BK).-


Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 tingkat Kabupaten Kuningan berbarengan dengan peresmian Taman Sehat Cegah Stunting (Tasunting), berlangsung di Desa Pajawanlor Kecamatan Ciawigebang, Kamis (25/7/2024)

Prasasti Tasunting ditandatangani Penjabat (Pj) Bupati Kuningan, Dr Drs H Raden Iip Hidayat, MPd, didampingi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kab. Kuningan, H Uca Somantri SE MSi. Pengelolaan taman tersebut diserahkan pada Bumdes Pajawanlor yang didalamnya terdapat permainan edukasi anak, area bermain bagi anak-ank usia dini dan stand makanan bergizi.


Kepala DPPKBP3A Kab. Kuningan, H. Uca Somantri, bahwa momentum peringatan Harganas ini hendaknya dimaknai dengan membentuk dan meningkatkan SDM berkualitas yang akan menjadi modal dasar pembangunan negara.

“Dalam hal ini, Pemerintah Daerah (Pemda) terus melakukan intervensi di bidang kesehatan agar terwujud keluarga berkualitas, yang dimulai dari keluarga baru menikah, ibu hamil, ibu menyusui dan perkembangan anak sebagaimana diharapkan dapat mencegah stunting (Balita gagal tumbuh),” ungkap H. Uca.

Ditambahkannya, kegiatan Harganas tingkat Kabupaten Kuningan diisi dengan penyelenggaraan jalan santai yang melibatkan banyak anggota keluarga. Dengan harapan upaya meningkatkan harmonisasi diantara ayah, ibu dan anak. Selain itu, ada kegiatan bazar, gerakan pasar murah dan gelar produk UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah).


Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati, Iip Hidayat, menyebutkan bahwa keluarga adalah unsur terkecil masyarakat, intervensi pemerintah akan berperan langsung apabila menyentuh langsung keluarga.

“Karenanya pemerintah terus memperhatikan keluarga sebagai bagian terkecil dari masyarakat, mulai dari masa sebelum kehamilan dan 1.000 hari pertama untuk membentuk keluarga berkualitas serta dalam upaya mencegah stunting,” ujar Iip.

Hal ini mengingat kondisi stunting di Kabupaten Kuningan per 1 April 2024 mencapai 8,9 persen dari total balita yang diukur tinggi badannya, atau mencapai 6.115 bayi. Untuk itu, mari kita bersemangat, sesuai dengan bidang tugas kita hari ini. Baik dari unsur pemerintah daerah, PKK, Dharma Wanita Persatuan, perangkat daerah, kecamatan dan desa untuk berjuang bersama. Untuk itu, tetap bersemangat dalam mewujudkan perbaikan angka stunting dan mewujudkan zero new stunting. (HEM/BK)