Advertisment
Bang Jek, seorang pengamen berusia 47 tahun yang dikenal sebagai Maman, menghabiskan hari-harinya berkeliling kota Kuningan dari pukul 08.00 pagi hingga 19.00 malam, menyanyikan lagu-lagu favorit untuk menghidupi keluarganya. Senin (29/07/24)
Bersama istrinya yang bekerja sebagai buruh cuci, Bang Jek merawat tiga anak: satu tukang ojek, satu siswa SMA, dan satu siswa SMP. Meski pernah bekerja di berbagai tempat seperti restoran dan bengkel, serta sempat merantau ke Sumatera, ia kini kembali menjadi pengamen setelah di-PHK.
Pendapatan Bang Jek tidak menentu, kadang mencapai seratus ribu rupiah per hari, kadang tidak ada sama sekali.
“Kalau tidak ngamen, saya tidak makan,” ujarnya dengan pasrah.
Bang Jek berharap bupati Kuningan yang baru dapat memperbaiki kesejahteraan masyarakat dan mengurangi pengangguran.
Tingginya biaya sekolah anak-anak sering membuat Bang Jek kesulitan, terutama ketika seragam sekolah mencapai tiga ratus ribu per stel, sedangkan pendapatannya sering tidak mencukupi. Meski profesi pengamen sering dipandang rendah, Bang Jek tetap memilih pekerjaan ini daripada mengemis.
“Saya lebih baik jual suara dan nyanyi daripada mengemis,” tegasnya
Dia mencontohkan penyanyi terkenal seperti Iwan Fals dan Rhoma Irama yang dulunya juga mengamen sebelum sukses.
Dengan sopan dan penuh hormat, Bang Jek selalu memulai setiap pertunjukan dengan salam. Ia merasa bersyukur karena orang-orang yang ditemuinya saat mengamen selalu bersikap baik. Meski penghasilannya kecil, Bang Jek tetap bangga menjalani profesinya dengan martabat.
“Pengamen seperti saya mungkin penghasilannya kecil, tapi saya menjaga harga diri dan menghidupi keluarga,” pungkasnya. (Apip/BK)