Advertisment
suasana didalam Studio 2 MTE di Puspa Siliwangi |
KUNINGAN, (BK) -
Mini Teater Edukatif (MTE) di Kabupaten Kuningan sukses menarik hampir empat ribu pengunjung sejak peluncuran Studio 1 di Toksil pada 6 Juni 2024 dan Studio 2 di Puspa pada 7 Juli 2024, menurut Edi Supardi dari Divisi Operasional MTE Disdikbud Kuningan.
"Kami sangat bersyukur atas antusiasme masyarakat," ujar Edi pada Sabtu malam (20/07/24).
Program ini adalah gagasan dari Kadisdikbud Kuningan, U. Kusmana, S.Sos., M.Si., dan telah mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pejabat daerah dan mahasiswa UIN se-Indonesia.
Mini teater ini menarik penonton dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK hingga masyarakat umum. Disdikbud bekerja sama dengan Kemendikbud Ristek dan Balai Media Kebudayaan untuk menyediakan film-film edukatif melalui Indonesiana TV. Mereka juga menayangkan film karya anak-anak Kuningan melalui komunitas lokal.
"Kami menyediakan film untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak TK hingga kalangan umum," kata Edi.
Suasana didalam Studio 1 MTE di Toksil |
Penonton dapat menikmati film di kedua studio secara gratis. "Baik di studio 1 maupun studio 2, kami tidak memungut biaya," ujar Edi. Namun, di Puspa Siliwangi ada syarat khusus terkait misi kemanusiaan Disdikbud. "Penonton bisa mendapatkan tiket dengan syarat membeli dagangan PKL minimal Rp 10.000," jelasnya.
Edi berharap mini teater ini bisa menjadi alternatif pembelajaran di luar kelas sesuai Kurikulum Merdeka dan membantu ekonomi PKL. "Pembelajaran tidak hanya di ruang kelas, tetapi juga dapat dilakukan di tempat seperti mini teater ini," katanya.
Ciri khas dari MTE ini adalah adanya refleksi setelah penayangan film, di mana penonton mengutarakan perasaan atau suasana hati setelah menonton film dan memetik pembelajaran atau hikmah yang didapat. Program di Puspa diharapkan dapat membantu menggerakkan ekonomi para PKL dan memberikan dampak positif bagi mereka.
"Dengan adanya mini teater edukatif ini, Disdikbud berkomitmen untuk terus mendukung pendidikan dan ekonomi masyarakat," pungkas Edi. (Apip/ BK)