Redaksi
Senin, 8/19/2024 08:52:00 AM WIB
EkbisHeadline

129 Calon Jemaah Haji KBIU Syiarul Islam Kuningan Diberi Pembekalan Akhlak dan Keimanan

Advertisment

KUNINGAN, (BK).

Memasuki pertemuan yang kelima, sebanyak 129 calon jemaah haji yang tergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU) Syiarul Islam (SI) Kuningan yang akan diberangkat pada musim haji tahun 2025 diberi pembekalan.

Adapun pemberi materi akhlak dan tentang keimanan disampaikan Ketua KBIHU SI Kab. Kuningan, KH Emus Musthofa dipandu Sekretaris Hj Tetty Maryati, berlangsung di Aula Lantai Bawah Masjid Agung Syiarul Islam, Minggu (18/8/2024). Dalam kesempatan tersebut hadir juga sejumlah unsur pengurus KBIHU SI Kuningan, Hj Iis, Dedi Junaedi, Hj Kokoy, KH Zaenal, H Utay, H Emsul, dan tim IT, Eko.

“Mari kita sama-sama untuk memperbaiki akhlak serta meningkatkan iman dan takwa terhadap Allah Swt. Akhlak di tanah air dan di Arab Saudi tentu ada perbedaan, namun demikian orang Indonesia dikenal oleh orang luar negeri dan Arab Saudi dinilai paling baik. Termasuk paling tertib dalam pelaksanaan ibadah haji, baik saat berada di Madinah Al-Munawaroh maupun di Mekah Al-Mukaromah,” ungkap Ketua KBIHU SI Kab. Kuningan, KH Emus Musthofa.


Oleh sebab itu, lanjut KH Emus, mulai sekarang akhlak kita harus berubah menuju ke arah yang lebih baik. Terkadang kita tidak mampu menjaga lisan sehingga dapat mengurangi terhadap nilai-nilai ibadah. Karenanya, kita harus dibiasakan untuk menebar kebaikan, serta merubah sikap dan perilaku harus sampai hati. Misalnya yang sebelumnya koret (pelit) setelah menjadi haji harus bageur (dermawan), banyak memberi sedekah dan lain-lain. Itulah yang namanya haji/hajah mabrur sebagaimana dijanjikan untuk masuk syurga-Nya Allah Swt.

Ditambahkannya, seorang muslim harus berpegang teguh dan melaksanakan rukun Iman dalam kehidupan sehari-hari. Pada umumnya orang dalam menyikapi Rukun Iman yang ke-enam, takdir yang baik dan buruk dari Allah Swt belum bisa menerima secara utuh. Misalnya, saat menerima qodar baik, semua orang dengan suka menerimanya disertai penuh kesenangan. Sebaliknya, manakala Allah Swt mentakdirkan yang dianggap tidak baik menurut orang, kebanyakan manusia belum bisa menerimanya secara utuh. Padahal takdir baik dan buruk itu harus disikapi dan diterima sama seperti menerima takdir baik tersebut.

“Padahal Allah Swt selalu memberikan yang terbaik bagi seluruh hambanya. Sebab Sang Pencipta lebih tahu akan keberadaan hambanya atas segala pemberian sesuai kehendak-Nya. Maka dari itu, mari sama-sama perbaiki iman, takwa disertai berakhlak mulia serta selalu bertawakal kepada-Nya apabila ibadah haji kita ingin diterima Allah Swt,” tuturnya.


Dijelaskan KH Emus, hal-hal yang dapat merusak iman diantaranya; Syirik adalah kebalikan dari tauhid, dan terbagi juga kepada tiga macam (Syirik dalam Rububiyah, syirik dalam uluhiyyah, syirik dalam dzat dan asma (dzat dan nama-nama)). Pendapat yang lain, syirik itu ada tiga bagian: Syirik akbar (syirik besar), syirik ashgar (syirik kecil), syirik khafi (syirik tersembunyi). Syirik rububiyyah yaitu meyakini bahwa disampingnya Allah juga ada yang mengatur atau menentukan sesuatu kejadian atau nasib seseorang 

“Rasulullah SAW dalam sebuah haditsnya mengemukakan, bahwa tidak seperti Nabi dan Rosul yang imannya selalu naik. Namun iman seseorang itu terkadang akan naik, atau turun. Bahkan akan turun terus sehingga akhirnya lenyap dan hatinya pun akan gersang, karena tanpa memiliki iman. Padahal orang yang seperti inilah yang akan menghuni neraka. Oleh karena itu, kita haruslah tetap waspada dan hati-hati dalam menjaga iman, sehingga iman kita akan terhindari hal-hal yang merusak keimanan terhadap Allah Swt,” pungkas KH Emus. (HEM/BK)