Redaksi
Jumat, 8/23/2024 08:02:00 AM WIB
HeadlinePendidikan

19 SMA Negeri/Swasta Menggelar Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) Selama Dua Hari Bertempat Di Sekolah Masing-Masing.

Advertisment

KUNINGAN, (BK).-


Sebanyak 19 SMA Negeri/Swasta yang ada di Kabupaten Kuningan menggelar Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dalam rangka pemetaan rapot pendidikan upaya peningkatan mutu pendidikan di masing-masing sekolah, berakhir Selasa (20/8/2024).

Kegiatan ANBK yang memakan waktu selama dua hari itu, berlangsung di sekolah setempat. . Peserta ANBK ini tidak seluruh siswa diikutsertakan, melainkan hanya sebanyak 45 siswa dan 5 siswa sebagai cadangan apabila ada yang sakit atau berhalangan. Peserta ANBK dipilih berdasarkan metode random sampling atau pemilihan sampel secara acak yang sudah ditetapkan oleh Kemdikbud Ristek. Kendati demikian, terdapat kriteria peserta ANBK yang sudah ditetapkan.


Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kab. Kuningan, H Tri Suknaedi, Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) Tahun 2024 merupakan evaluasi pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menggantikan Ujian Nasional (UN). ANBK bertujuan untuk menilai mutu pendidikan di setiap sekolah di seluruh Indonesia. ANBK bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kualitas pendidikan di setiap sekolah. Dengan hasil ini, sekolah dan pemerintah dapat mengidentifikasi area yang perlu perbaikan.

“Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa ANBK ini dijalankan dengan memotret masukan, proses, dan luaran dari pembelajaran di seluruh satuan pendidikan. ANBK tidak hanya menyorot pada peserta didik saja, program ini menitik fokuskan tujuannya untuk mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik,” ungkap H Tri.


Kepala SMA Negeri 3 Kuningan, yang juga unsur pengurus MKKS SMA Kab. Kuningan, H Moch Caheri, mengemukakan, adapun manfaat mengikuti ANBK bagi sekolah antara lian, untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan. Hasil ANBK membantu sekolah untuk mengetahui area mana yang perlu ditingkatkan dan area mana yang sudah baik. Data ANBK ini dapat digunakan oleh sekolah untuk merencanakan program peningkatan mutu pendidikan secara lebih efektif.

“Sekolah yang hasil ANBK-nya menunjukkan kebutuhan perbaikan tertentu untuk mendapatkan prioritas dalam program pembinaan dan bantuan dari pemerintah. Selan itu, ANBK dapat memotivasi sekolah dan guru untuk terus meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran di kelas,” tutur H Chaeri.


Berkaitan dengan kegiatan tersebut, Kepala SMA Negeri 1 Ciawigebang, Hj Ii Wasita, mengatakan, ANBK ini adalah program evaluasi pembelajaran siswa terbaru pengganti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang digelar oleh Kemendikbud RI. Penyelenggaraan ANBK diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan bagi sekolah, serta mengetahui karakteristik esensial kompetensi para peserta didik itu sendiri. Adapun materi ujian yang dilaksanakan peserta ANBK meliputi Asesmen Kompetensi Minimum (AMK), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar).

“Oleh sebab itu, kegiatan ANBK ini tidak melibatkan seluruh peserta didik. Mereka (para siswa) atau peserta didik yang mengikuti ANBK tersebut dipilih secara acak oleh pemerintah pusat,” tutur Hj Ii. (HEM/BK)