Advertisment
Kegiatan tadzabur alam Alumni Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Syiarul Islam (SI) tahun 2023 Kabupaten Kuningan di Pantai Selatan Pangandaran ditandai nuansa religi yang sangat mengesankan sehingga sulit terlupakan, belum lama ini.
Dari awal pemberangkatan maupun selama diperjalanan hingga tiba di tempat tujuan tidak luput dari bacaan doa bersama disertai alunan shalawat pertanda mahabah pada Kangjeng Nabi Muhammad Saw. Doa dan lantunan Shalawat Nabi dipimpin langsung Ketua KBIH SI tahun 2023, Buya KH Abdul Syukur. Berkat doa yang dipanjatkan, seluruh peserta dalam keadaan sehat, selamat dan penuh ceria manakala buya mempersilahkan pada para penumpang bus untuk menyalurkan minat dan bakat masing-masing. Baik dalam olah vocal, membacakan sajak maupun menampilkan kabisa lainnya dalam suasa sopan dan tetap penuh keimanan.
Buya KH Abdul Syukur |
Selama diperjalanan Bapak Haji/Ibu Hajah yang memliki talenta diberi kesempatan untuk tampil lewat kreasi seni yang dipandu langsung pembawa acara Hj Teti Maryati dan H Sidik. Suasana keakraban disertai tawa riang lewat syair dan lagu mewarnai sepanjang jalan penuh kenangan hingga menuju Pangandaran. Ternyata bakat terpendam yang ada pada diri masing-masing anggota Alumni KBIH SI KJT 3 Kab Kuningan muncul ke permukaan.
Misalnya, Ketua Alumni KBIH SI Tahun 2023 Kab. Kuningan, H Deden sempat melantunkan dua buah lagu album Grup Band Republik. Termasuk Hj Wiwik turut bernyanyi mendampingi suami tercinta, H Deden yang selalu berdua kemanapun pergi. Tidak ketinggalan Hj Susi, Hj Sri, Hj Dian, Hj Tati, Hj Youla dan Hj lainnya larut dalam suasana gembira yang penuh keakraban serta persaudaraan. Bahkan vocalis H Yayat ambil bagian untuk menyumbangkan suara emasnya lewat lagu hit dari mulai irama melayu dan jenis musik lainnya. Tanpa diduga KH Irfan juga tidak mau kalah aksi, ia bertutur dengan gaya bahasa yang cukup menarik melalui ungkapan kata dengan undak usuk basa Sunda yang murwakanti. Disela-sela suasana yang penuh kebersamaan, muncul seseorang sangat dikenal tidak mau ketinggalan untuk menghibur hadirin, Siapa lagi kalau bukan H Emon Puncak turut bernyanyi walau tanpa wujud. Sebab saat dicari siapa yang mendendangkan lagu tersebut orangnya nyaris tidak ada penampakan. Setelah diselidiki disela-sela kursi duduk, ternyata penyanyi yang satu ini menggunakan backing vocal Kang H Yayat. Keruan saja beberapa pendengar spontanitas memberikan tepuk tangan sangat gemuruh buat Kang H Emon Puncak. Bahkan Kang H Ewo dan Kasepuhan HM Suganda banyak memberikan masukan positif demi kemajuan organisasi. Itulah kehebatan anggota KBIH SI Kuningan yang selalu kompak dalam rangka mempererat tati persaudaraan. Termasuk Kang H Emsul sempat bernyanyi duet bersama Hj Teti lewat judul lagu “Mandul” ciptaan Kang Haji Rhoma Irama dari album Sonetra Grup. Alhamdulillah, selama diperjalanan cukup terhibur atas perpaduan penyaluran bakat dan minat. Tidak luput juga melaksanakan doa bersama dan shalawatan sehingga kita diberi keselamatan hingga tiba di Pangandaran.
Putri Duyung Yang Terdampar
Ibu-ibu hajah ini memang luar biasa, banyak ide maupun kreativitas yang tidak dimiliki kelompok lain. Saat mereka bermain air di pinggir pantai Pangandaran, beberapa Ibu Hajah dengan busana lengkap tersapu ombak sehingga banyak orang mengira ada Putri Duyung yang terdampar di pantai. Itulah kehebatan mereka dalam kondisi apapun dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan maupun alam sekitarnya. (HEM/BK)
“Alhamdulillah, tanpa terasa kita sudah sampai di tempat tujuan Pangandaran dalam keadaan selamat. Mohon untuk tertib, kita sama-sama memasuki homestay masing-masing yang telah disediakan rengrengan panitia,” tutur H deden.
Pelayanan dalam penempatan homestay Pangandaran, tidak terlepas dari peran serta Kang H Otong. Kesungguhan Kang H Otong dalam melaksanakan tugasnya seakan semangat Mekah sebagai Ketua Regu waktu itu, terbawa ke tanah air dan dia tetap istiqomah dalam memberikan layanan disertai penuh ikhlas. Termasuk ibu-ibu hajah sebagai tim kreatif dalam menyuguhkan menu makanan, semua pihak merasa puas dibuatnya. Acara malam pun tiba yang tidak kalah menarik dikemas melalui pengalaman religi secara pribadi, baik selama dalam pelaksanaan ibadah haji di tanah suci Mekah Al-Mukaromah maupun di Madinah Al-Munawaroh untuk disampaikan sebagai sharing wawasan.
Pelayanan dalam penempatan homestay Pangandaran, tidak terlepas dari peran serta Kang H Otong. Kesungguhan Kang H Otong dalam melaksanakan tugasnya seakan semangat Mekah sebagai Ketua Regu waktu itu, terbawa ke tanah air dan dia tetap istiqomah dalam memberikan layanan disertai penuh ikhlas. Termasuk ibu-ibu hajah sebagai tim kreatif dalam menyuguhkan menu makanan, semua pihak merasa puas dibuatnya. Acara malam pun tiba yang tidak kalah menarik dikemas melalui pengalaman religi secara pribadi, baik selama dalam pelaksanaan ibadah haji di tanah suci Mekah Al-Mukaromah maupun di Madinah Al-Munawaroh untuk disampaikan sebagai sharing wawasan.
Putri Duyung Yang Terdampar
Ibu-ibu hajah ini memang luar biasa, banyak ide maupun kreativitas yang tidak dimiliki kelompok lain. Saat mereka bermain air di pinggir pantai Pangandaran, beberapa Ibu Hajah dengan busana lengkap tersapu ombak sehingga banyak orang mengira ada Putri Duyung yang terdampar di pantai. Itulah kehebatan mereka dalam kondisi apapun dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan maupun alam sekitarnya. (HEM/BK)