Advertisment
Desa Babatan, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, berhasil bertransformasi menjadi desa wisata setelah melalui proses panjang sejak bencana banjir pada tahun 2020. Kepala Desa Babatan, Romi Andrian, menjelaskan bahwa pembangunan embung dan program ketahanan pangan menjadi kunci dalam mengatasi banjir serta kekeringan di desa ini. Senin (16/9/2024).
“Pada awal 2020, kami dilanda banjir yang menggenangi pusat pemerintahan desa, termasuk balai desa dan gedung serbaguna. Setelah itu, pemerintah desa bersama BPD dan masyarakat sepakat membangun embung sebagai solusi,” ujar Romi saat ditemui oleh Media Radioqu dan Media Online Bokor Kuningan.
Romi menambahkan bahwa embung ini tidak hanya berfungsi sebagai penanggulangan banjir, tetapi juga membantu dalam penyediaan air selama musim kemarau.
Selain embung, Desa Babatan juga mengembangkan pertanian melalui teknologi hidroponik di dalam greenhouse. Romi menyebutkan bahwa greenhouse tersebut dimanfaatkan untuk menanam sayuran dan buah-buahan, seperti melon hidroponik.
"Hasil melon hidroponik kami sangat memuaskan, bahkan ukurannya bisa mencapai satu kilogram lebih per buah," katanya.
Romi juga menyatakan bahwa desa bekerjasama dengan ibu-ibu PKK dan Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk menanam sayuran di lahan-lahan yang kurang produktif.
“Kegiatan ini selain untuk bercocok tanam, juga menjadi ajang silaturahmi ibu-ibu desa. Mereka berkumpul setiap sore untuk menyiram tanaman bersama-sama,” tuturnya.
Tak hanya itu, Romi menjelaskan bahwa Desa Babatan kini menawarkan program edukasi pertanian untuk anak-anak dari berbagai sekolah, terutama TK dan PAUD. Anak-anak diajarkan cara menanam padi dan sayuran sebagai bagian dari pembelajaran luar ruangan.
“Kami berharap generasi muda bisa mengenal dan mencintai pertanian sejak dini,” katanya.
Wisata di Desa Babatan ini sepenuhnya dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) setempat. Pengelolaan BUMDES memungkinkan seluruh aktivitas wisata, termasuk embung, greenhouse, serta berbagai fasilitas wisata lainnya, diatur dengan baik sehingga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat desa.
Lebih lanjut, Romi juga mengungkapkan bahwa Desa Babatan terus mendapatkan dukungan dana untuk pengembangan desa.
"Pada tahun 2024, kami mendapat alokasi dana sebesar Rp 250 juta lebih untuk membangun kolam renang anak-anak yang telah diresmikan pada 29 Agustus oleh PJ Bupati Kuningan," ungkapnya.
Kolam renang tersebut, menurut Romi, menjadi tambahan wahana bagi desa wisata ini, dan akan dilanjutkan dengan pembangunan kolam renang dewasa di masa mendatang.
“Dengan adanya kolam renang dewasa, kami berharap warga tidak perlu jauh-jauh mencari fasilitas olahraga renang, khususnya di Kadugede,” jelas Romi.
Dengan berbagai potensi wisata seperti embung, greenhouse, dan kolam renang, Desa Babatan siap menyambut wisatawan dari dalam maupun luar daerah. Romi juga mengajak masyarakat untuk mengunjungi Bale Campernik, sebuah area wisata yang memungkinkan pengunjung untuk memancing, memetik sayuran, dan menikmati pemandangan desa.
"Cukup dengan tiket masuk Rp 10.000, pengunjung bisa menikmati berbagai fasilitas yang kami sediakan," tutupnya. (Apip/ BK)