Redaksi
Selasa, 10/01/2024 06:27:00 AM WIB
HeadlinePeristiwa

Kebakaran Pabrik Bawang Goreng di Desa Cikaso, Kerugian Mencapai Miliaran Rupiah

Advertisment

KUNINGAN, (BK) –

Sebuah pabrik bawang goreng di Desa Cikaso, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, terbakar hebat kebakaran yang diduga disebabkan oleh kebocoran gas ini melahap habis bangunan pabrik beserta rumah milik warga. Total kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Pada Senin pagi, (30/09 /24)

Kejadian tersebut pertama kali diketahui pada pukul 07.15 WIB oleh Suja (59), salah satu saksi mata. Ia menjelaskan bahwa saat itu dirinya baru saja memasang regulator pada tabung gas ukuran 12 kg yang terhubung dengan dua kompor di pabrik tersebut.

"Saya pasang regulator gas, lalu pergi ke ruangan depan. Tidak lama kemudian, terdengar suara percikan api dari arah belakang. Ketika saya cek, api sudah membesar," ungkap Suja.


Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu langsung berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya, namun api semakin membesar. Karena situasi yang tak terkendali, Soleh Tejasukmana, seorang warga setempat, segera melaporkan kejadian kebakaran tersebut ke Unit Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kuningan.

"Dalam waktu singkat, kami menerima laporan sekitar pukul 07.30 WIB dan langsung mengerahkan satu unit kendaraan pemadam beserta enam personel ke lokasi," ujar Andri Arga Kusumah, Kepala UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan, dalam keterangannya. Tim pemadam tiba di lokasi pada pukul 07.42 WIB dan langsung memulai proses pemadaman yang berlangsung selama dua jam.

Selain tim Damkar, proses pemadaman juga dibantu oleh anggota Polres Kuningan, Babinsa Desa Cikaso, Satpol PP, dan warga setempat. Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 09.45 WIB. Bangunan pabrik bawang goreng milik Dede Solihin yang memiliki luas 160 meter persegi beserta rumah Suhadi yang berukuran 36 meter persegi, hangus terbakar.

"Total kerugian untuk bangunan pabrik diperkirakan mencapai Rp 4,5 miliar, sementara rumah dan peralatan rumah tangga sekitar Rp 118 juta," jelas Andri.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun Andri mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi kebakaran, terutama yang disebabkan oleh kebocoran gas dan korsleting listrik.

"Kami meminta warga untuk memeriksa secara berkala peralatan gas dan listrik, serta melaporkan segera jika terjadi kebakaran," tegasnya.

Pemerintah desa juga diimbau untuk menyediakan alat pemadam kebakaran ringan (APAR) serta tandon air di lingkungan pemukiman sebagai langkah pencegahan.

Laporan kebakaran ini telah diteruskan kepada beberapa pihak, termasuk Pj. Bupati Kuningan, Kapolres Kuningan, dan Camat Kramatmulya, sebagai tindak lanjut penanganan dan pencegahan kejadian serupa di masa mendatang. *(Apip/ BK)*