Advertisment
KUNINGAN, (BK) –
Dewan Pengurus Cabang (DPC) Persatuan Tunanetra Indonesia (PERTUNI) Kabupaten Kuningan menggelar acara bertajuk "Kuningan Pasti Mendesak Calon" (KUPAS MELON) yang berlangsung dari tanggal 12 hingga 14 Oktober 2024. Acara ini menghadirkan seluruh pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kuningan periode 2024-2029 dengan tujuan memberikan ruang aspirasi bagi penyandang disabilitas, khususnya tunanetra, serta menjadi referensi bagi masyarakat dalam menentukan pilihan pada Pilkada mendatang. Senin(14/10/24)
Ketua DPC PERTUNI, Budi, menyatakan bahwa acara tersebut menjadi wadah bagi tunanetra untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada para calon pemimpin daerah.
“Kami ingin menunjukkan bahwa penyandang tunanetra juga memiliki keterampilan dan potensi besar. Kami berharap acara ini bisa menginspirasi masyarakat Kuningan untuk memilih pemimpin yang memahami dan mendukung hak-hak kami,” ujarnya.
Lebih lanjut, Budi menegaskan bahwa KUPAS MELON bukanlah dukungan terhadap pasangan calon tertentu, melainkan kesempatan bagi setiap calon untuk memaparkan visi, misi, serta langkah-langkah yang akan diambil jika terpilih.
“Kami tidak meminta belas kasihan, tetapi pengakuan dan penghargaan sesuai hak yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas,” tegasnya.
Selain itu, Budi juga menyampaikan bahwa acara ini secara tegas menolak praktik politik uang (money politics). Menurutnya, pendidikan demokrasi harus terus digalakkan agar masyarakat dapat memilih calon pemimpin secara bijak dan adil.
“Pendidikan demokrasi harus terus ditanamkan, dan kami dengan tegas menolak segala bentuk politik uang,” jelas Budi.
Acara yang digelar di De Jehan's Café dan Hotel ini didukung oleh berbagai pihak, termasuk media lokal yang berperan aktif dalam mempublikasikan acara tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung. Semoga ini menjadi amal ibadah bagi kita semua,” pungkas Budi.
KUPAS MELON diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk mendorong keterlibatan aktif penyandang disabilitas dalam kehidupan sosial dan politik di Kabupaten Kuningan. (Apip/BK)