Advertisment
Sejumlah anggota Tim Pengawas SMP Kota Madya Bandung melakukan studi tiru terkait Program Peningkatan Pencegahan dan Mitigasi Bencana Alam pada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan, Selasa (22/10/2024).
Rombongan diterima Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Kuningan, Drs U Kusmana MSi dan Kepala BPBD Indra Bayu, bertempat di Gedung Purbawisesa Setda Kuningan.
“Sebelum kita melangkah pada hal-hal secara teknis, terlebih dahulu masyarakat harus mengenal akar budaya daerah sendiri. Dalam hal ini, sekolah sebagai agen perubahan menjadi sentral dari perubahan tersebut melalui program pengembangan kurikulum kearifan lokal termasuk ngamumule Gunung Ciremai. Oleh sebab itu, gunung jadi indung, anu kudu dirumat, dijaga jeung dipiara (harus dijaga dan dipelihara),” ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Kuningan, U Kusmana.
“BNPB menjadikan sekolah sebagai sentral tanggap bencana utama karena siswa menjadi bagian dari program perlindungan utama disaat terjadinya bencana alam, selain wanita hamil dan menyusui termasuk manula perlu mendapat perhatian khusus melalui upaya-upaya penyelamatan,” jelasnya.
Sementara, Dr Drs H Raden Iip Hidayat MPd, mengemukakan, Gunung Ciremai menjadi kekayaan alam utama bagi warga Kab. Kuningan, sehingga kelestarian alam Ciremai harus dijaga keberadaannya. Kawasan Ciremai ini menjadi pemasok air bersih bagi 4 kota dan kabupaten, meliputi Kota dan Kabupaten Cirebon, Kab Kuningan dan Kab. Indramayu. Gunung tertinggi di Jawa Barat ini memilik beragam situs kekayaan budaya. Potensi maupun kekayaan yang ada di dalamnya belum tergali sepenuhnya. Termasuk satwa yang ada di Ciremai terdiri dari Macan Tutul yang kerap turun ke pemukiman penduduk dapat dikendalikan dengan cara menabur kotoran singa dan harimau. Hal ini sebagai bentuk upaya pengendalian ruang gerak hewan tersebut menggunakan identifikasi predator alami.
“Kekayaan serta budaya Kuningan harus terus digali. Termasuk keberadaan batik Kuningan dan seni angklung menjadi kajian yang terus dikembangkan,” tutur H Raden Iip.
Berkaitan dengan hal tersebut, Korwas SMP Kota Bandung, Drs. Asep Syahrudin. MPd, menjelaskan, rombongan sebanyak 22 orang itu tak lupa mengucapkan terimakasih atas fasilitas pengawalan serta sambutan yang cukup memuaskan dari pihak Pemkab Kuningan. Adapun tujuan studi tiru Tim Pengawas dari Kota Madya Bandung atas program SPAB di Kuningan dinilai cukup berhasil dalam memberdayakan warga sekolah untuk tanggap bencana. Kegiatan silaturahmi keluarga besar pengawas Kota Madya Bandung ini sebagai bentuk mempererat tali persaudaraan dengan Pemda Kuningan.
Selain itu, Pengawas Kodya Bandung merasa puas atas segala layanan manakala Kadisdikbud, unsur pimpinan BNPT dan Pj Bupati Kuningan memaparkan program kerjanya yang dilakukan secara profesionalisme. Melalui kepemimpinan Pj Bupati yang cerdas ini sehingga dalam waktu singkat mampu menggerakkan seluruh SKPD dalam rangka melaksanakan berbagai program pembangunan bagi kepentingan masyarakat Kab. Kuningan.
“Semoga program Pak Pj Bupati ini lebih membumi serta membudaya dalam menebar kebaikan bagi masyarakat Kab. Kuningan,” ujar Asep, mengakhiri pembicaraan (HEM/BK)