Senin, 11/04/2024 07:02:00 AM WIB
BirokrasiHeadline

Aksi Warga Tanam Padi di Jalan Rusak di Karangkancana Viral di Medsos

Advertisment



KUNINGAN, (BK).-

Aksi seorang warga Dusun Gunungjawa, Desa/Kecamatan Karangkancana, Kabupaten Kuningan, bernama Timo, menjadi perbincangan hangat di media sosial. Timo secara spontan menanam padi di jalan penghubung Karangkancana-Segong-Ciwaru yang rusak sebagai bentuk protes atas kondisi jalan yang tak kunjung diperbaiki selama sekitar 4-5 tahun. Minggu pagi (3/11/24)

Aksi ini dilakukan Timo saat hujan turun pada sore hari, yang membuat permukaan jalan menjadi basah dan berlumpur. Tanpa ragu, Timo membawa bibit padi dan langsung menanamnya di jalan tersebut.

"Saya hanya ingin pihak terkait memperhatikan kondisi jalan ini, karena jalan rusak sangat mengganggu aktivitas warga," ujar Timo, yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual nasi.

Unggahan aksi Timo di media sosial mendapat banyak dukungan dari warga Kuningan. Banyak dari mereka menyarankan agar pemerintah lebih peduli pada kondisi infrastruktur jalan di wilayah tersebut.

"Sepertinya harus viral dulu agar diperhatikan pemerintah," tulis salah satu warga di media sosial.

Ridwan, warga setempat, menyatakan dukungannya terhadap aksi Timo. "Itu memang kondisi yang kami alami di Desa/Kecamatan Karangkancana. Apa yang disampaikan Timo adalah fakta. Akses jalan yang rusak ini memang menyulitkan kami sebagai warga," ujarnya.

Di lain pihak, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUTR Kuningan, Teddy Bisma, membantah bahwa jalan tersebut tidak pernah diperbaiki selama lima tahun terakhir. Ia menjelaskan bahwa jalan ini pernah menjadi jalur Tour de Linggarjati dan mendapat perbaikan pada masa kepemimpinan Bupati Acep.

"Dulu jalan ini diperbaiki untuk keperluan Tour de Linggarjati," kata Teddy.

Teddy juga menerangkan bahwa ruas jalan Luragung-Cileuya yang memiliki panjang 23,39 km mengalami perbaikan secara bertahap. Tahun lalu, segmen yang diperbaiki adalah Cileuya-Tanjungkerta dan Luragung-Garajati.

"Segmen Karangkancana-Segong baru akan direalisasikan pada tahun 2025," imbuhnya.

Mengenai kondisi jalan di titik Segong yang berada di bawah lahan persawahan, Teddy menyebutkan bahwa rencana perbaikan untuk segmen ini pada tahun 2023 terpaksa dialihkan untuk menangani longsoran berat di titik Ciwaru.

"Seharusnya segmen Segong sudah tertangani tahun ini, tapi anggarannya dialihkan untuk menangani longsoran di Ciwaru," jelasnya.

Aksi protes dengan menanam padi ini menjadi sorotan publik dan menjadi harapan warga agar pemerintah segera memperbaiki kondisi jalan yang rusak demi kenyamanan akses transportasi di wilayah tersebut. (Apip/BK)