Advertisment
KUNINGAN, (BK).-
Di tengah rimbunnya alam Karangkancana, Kabupaten Kuningan, terdapat belasan gua yang menyimpan kisah mistis dan sejarah. Gua-gua yang tersebar di Desa Karangkancana, Kecamatan Karangkancana, ini terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia. Meski begitu, gua-gua tersebut menyimpan cerita yang erat kaitannya dengan tokoh pewayangan, menjadikannya objek menarik bagi wisatawan dan masyarakat setempat.
"Dari kampung halamanku, gua ini dapat dicapai dengan berjalan kaki sekitar satu jam," ujar Elon.
Gua Kandang Hayam: Tempat Ayam Mistis
Salah satu gua yang paling dikenal adalah Gua Kandang Hayam, yang mendapat nama tersebut karena pada zaman dahulu sering ditemukan ayam liar di dalamnya.
"Ayam-ayam itu bukan milik warga setempat, mereka datang begitu saja. Setiap pagi, ayam-ayam itu berkokok, membangunkan masyarakat Karangkancana," ungkap Elon.
Gua Arjuna adalah gua yang sering dikunjungi wisatawan. "Dulu, tokoh pewayangan Arjuna pernah bertapa di sini, sehingga dikenal sebagai patilasan," jelas Elon.
Namun, meskipun terdapat sekitar 12 gua, Elon menyayangkan banyaknya gua yang tertutup semak belukar akibat kurangnya pengelolaan.
Gua Kandang Hayam: Tempat Ayam Mistis
Salah satu gua yang paling dikenal adalah Gua Kandang Hayam, yang mendapat nama tersebut karena pada zaman dahulu sering ditemukan ayam liar di dalamnya.
"Ayam-ayam itu bukan milik warga setempat, mereka datang begitu saja. Setiap pagi, ayam-ayam itu berkokok, membangunkan masyarakat Karangkancana," ungkap Elon.
Namun, fenomena ini berhenti pada tahun 1990-an, ketika ayam-ayam tersebut menghilang secara misterius.
Gua Arjuna Sastra Bahu : Tempat Bertapa Mencari Jodoh
Gua Arjuna Sastra Bahu : Tempat Bertapa Mencari Jodoh
Gua Arjuna adalah gua yang sering dikunjungi wisatawan. "Dulu, tokoh pewayangan Arjuna pernah bertapa di sini, sehingga dikenal sebagai patilasan," jelas Elon.
Menurut mitos yang beredar di masyarakat, gua ini juga dikenal sebagai tempat pencari jodoh.
"Setiap malam Jumat, ada saja orang yang datang bertapa dengan harapan mendapat pasangan hidup," tambahnya, sambil bercanda, Para jomblo sejati bisa mencoba keberuntungan di sini." Kata Elon
Gua Karang Nang Neng Nong: Suara Gamelan yang Mistis
Gua Karang Nang Neng Nong: Suara Gamelan yang Mistis
Gua Karang Nang Neng Nong dikenal dengan kisah suara gamelan yang sering terdengar dari dalam gua.
"Dulu, sering terdengar tabuhan gamelan dari dalam gua ini. Bahkan, ada cerita tentang seorang gadis yang hilang setelah bermain di sekitar gua, dan ketika kembali, ia mengaku menjadi penari di dalam gua," tutur Elon.
Meskipun fenomena ini berakhir pada 1990-an, pada tahun 2012, beberapa pendaki yang berkemah di sekitar Gua Karangnangtung mengaku mendengar suara gamelan tersebut.
Gua Karangnangtung: Tempat Favorit Pemanjat Tebing
Gua Karangnangtung: Tempat Favorit Pemanjat Tebing
Gua Karangnangtung tidak memiliki pintu masuk, melainkan hanya tebing karang setinggi sekitar 50 meter. |
"Gua ini sering dijadikan tempat panjat tebing oleh anak muda yang hobi manjat," kata Elon.
Tebing ini menawarkan tantangan bagi para pemanjat, meskipun sulit dijangkau.
Gua Patapaan Munding: Tempat Bertapanya Kerbau
Gua Patapaan Munding, yang terletak di atas Gua Karangnangtung, dikenal sebagai tempat bertapa bagi kerbau.
"Munding berasal dari bahasa Sunda yang berarti kerbau," jelas Elon.
Gua ini sulit dijangkau dan menjadi salah satu gua yang jarang dikunjungi.
Gua Arjuna Sastra Bahu: Tempat Singgah Ayah Arjuna
Menurut cerita yang beredar, Gua Arjuna Sastra Bahu dulunya disinggahi oleh ayah Arjuna.
"Bentuk gua ini vertikal, sehingga untuk memasukinya, pengunjung memerlukan peralatan caving lengkap, termasuk tabung oksigen," kata Elon.
Gua ini memiliki udara yang semakin tipis seiring kedalamannya, sehingga peralatan caving sangat diperlukan.
Gua Leutik: Sarang Ular Besar
Gua Leutik, yang dulunya dihuni oleh ular besar, menjadi tempat yang misterius.
"Ular besar ini konon memiliki suara seperti deru pesawat terbang saat bergerak," kata Elon.
Ular tersebut menghilang pada tahun 1990-an, tetapi cerita tentang keberadaannya masih diingat oleh warga setempat.
Gua Kabayan: Jejak Si Kabayan di Karangkancana
Di Karangkancana juga terdapat makam batu yang dikenal sebagai Gua Kabayan.
"Kabayan diakui oleh masyarakat sebagai keturunan dewa," ujar Elon.
Meskipun bukan gua, tempat ini sering dikunjungi oleh masyarakat yang ingin mengenang cerita Si Kabayan.
Elon Darlan berharap ke depannya, gua-gua di Karangkancana dapat dikelola dengan baik sehingga bisa menjadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Kuningan.
"Jarak antar gua cukup berjauhan, dan kondisi alami yang masih terjaga menjadikan tempat ini sangat menarik bagi mereka yang menyukai hal-hal mistis," tutup Elon. (Apip/ BK)