Advertisment
Atas kepeduliannya terhadap perkembangan seni budaya, Paguyuban Seni Tradisi Budaya Sunda Kabupaten Kuningan mendapat kepercayaan untuk menggali potensi seni budaya daerah demi kelangsungan atau regenerasi bagi pelaku seni itu sendiri.
“Kami rasakan selama ini, perkembangan seni budaya daerah di Kuningan cukup memprihatinkan apabila tidak segera diantisipasi untuk melestarikannya baik melalui pergelaran maupun kegiatan lainnya,” ungkap tokoh seniman senior, Kang Edi Papap Suhardi, yang kini dipercaya sebagai sesepuh Paguyuban Seni Tradisi Budaya Sunda Kab. Kuningan, Sabtu (2/11/2024).
Ditambahkan dia, perkembangan seni moderen alam kiwari bagi pelaku seni tradisi cukup berdampak terhadap keberadaannya sehingga mengurangi aktifitas maupun untuk pentas seni tradisi yang ada. Apalagi jika para seniman seni tradisi sunda belum memperlihatkan tanda-tanda untuk bangkit secara serempak sehingga potensi seni peninggalan karuhun (nenek moyang) kita mengalami kesulitan untuk berkembang. Hingga saat ini belum ada program untuk regenerasi sebagai penerus pelaku seni tradisi seperti juru kawih, alok, wiyaga, tukang rebab, ibing, tari serimpi dan sebagainya.
“Alhamdulillah, saya bersama teman-teman seniman tradisi budaya sunda setelah berupaya sekuat tenaga untuk memperjuangkan keberadaan seni dimaksud melalui pendekatan terhadap pemerintah daerah,” ujar Edi.
Ditambahkan dia, atas pendekatan dengan pihak terkait, khususnya pejabat pemerintah daerah, kini para pelaku seni budaya tradisi sunda mendapat arahan serta bimbingan dari Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, Rio. Ia mendukung penuh atas gagasan dan harapan para pelaku seni tradisi dalam pelaksanaan pengembangan seni budaya daerah sesuai potensi yang ada.
“Mudah-mudahan atas perjuangan teman-teman seniman serta dukungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan melalui Kepala Bidang Pembina Kebudayaan seni tradisi budaya sunda akan lebih maju dan berkembang sesuai harapan kita semua,” tutur Edi Papap.
Dikabarkan, setiap hari Sabtu para pelaku seni tradisi budaya sunda mendapat kesempatan untuk pentas maupun kegiatan lainnya sesuai jadual yang telah ditetapkan Bidang Kebudayaan. Sehingga seni tradisi maupun jenis seni lainnya akan semakin tumbuh dan berkembang upaya memberikan pelayanan untuk menghibur masyarakat. Selain itu, untuk melestarikan seni tradisi dalam rangka memperkaya hasanah budaya bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. (HEM/BK)