Redaksi
Jumat, 11/08/2024 08:52:00 PM WIB
HeadlinePendidikan

SMA Negeri 1 Cibingbin Laksana Kilauan Intan Permata Di Wilayah Kuningan Timur

Advertisment

KUNINGAN, (BK)

Terkadang ada yang terlupakan karena secara geografis letaknya berada di ujung kampung, namun disitulah terdapat SMA Negeri 1 Cibingbin laksana kilauan intan permata berada di Wilayah Kuningan Timur (Kun-Ti) tidak diragukan lagi dalam mencetak generasi penerus bangsa dimasa mendatang.

Itulah keberadaan SMA Negeri 1 Cibingbin memasuki tahun pelajaran 2022-2023 ditetapkan sebagai Sekolah Penggerak Angkatan 2 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemen: Nomor 301/C/KH.OO/2022). Perlu di ketahui bahwa untuk jenjang SMA di Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X (meliputi: Kota Cirebon, Kab. Cirebon, dan Kab. Kuningan) hanya ada 3 SMA Negeri dan 1 SMA Swasta yang ditetapkan menjadi Sekolah Penggerak Angkatan 2 dan salah satunya adalan SMAN 1 Cibingbin Kab. Kuningan.

Kepala SMA Negeri 1 Cibingbin, H Sudarmoyo, M.Pd., mengungkapkan, sejak menjadi sekolah penggerak, semua civitas akademik semangat untuk bergerak dan menggerakkan, memiliki tekad yang kuat meskipun keberadaannya di kampung tidak mau jadi kampungan. Meskipun keberadaanya di pinggiran tidak mau terpinggirkan, dan tetap semangat ingin berperan aktif untuk ambil bagian dalam mengisi kemerdekaan upaya mewujudkan Indonesia maju dan kuat, melalui pendidikan bermutu bagi semuanya.


Dijelaskan dia, upaya mewujudkan SMAN 1 Cibingbin sebagai satuan pendidikan bermutu dimulai dari: (1) Berbenah memenuhi sarana dan prasarana yang memadai, (2) Berbenah mewujudkan pendidik dan tendik yang kompeten dan sejahtera, (3) Berbenah menciptakan lingkungan sosial budaya yang harmonis, dan (4) selalu menjaga pembelajaran yang Adaptif dan bermakna. Sedangkan untuk merealisasikan SMAN 1 Cibingbin sebagai satuan pendidikan untuk semua yang ditetapkan dalam 4 langkah yakni: menyediakan layanan yang merata dengan optimalisasi kegiatan intra dan ekstra kulikuler disesuaikan dengan karakter dan kebutuhan siswa. Selain itu, pembiayaan pendidikan afirmatif tanpa ada pungutan pembiayaan, melainkan dengan optimalisasi dan transparansi pengelolah keuangan yang ada (bersumber dari BOPD maupun BOSP). Berikutnya, siap melayani pendidikan yang inklusif dengan mengutamakan peran pembinaan wali kelas dan tim Bimbingan Konseling (BK), dan terakhir, pengembangan talenta unggul dengan mengoptimalkan bakat dan minat para siswa.

“Alhamdulillah, dari sisi jumlah siswa SMAN 1 Cibingbin, termasuk sekolah terbesar, di tahun pelajaran 2024-2025 memiliki sebanyak 1.233 siswa. SMAN 1 Cibingbin mengusung Visi: “Unggul dalam mutu, profesional dalam pengelolaan, untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila” dengan Motto BERSYUKUR Yes, MENGELUH No. Untuk mempercepat peningkatan mutu pada tahun pelajaran 2024-2025 mengusung gerakan program : SmanCib PEDULI PRESTASI dengan Langkah SMS (Sigap Belajar, Merdeka Belajar, dan Sukses Belajar),” ujar Sudarmoyo.

Adapun Sigap Belajar dimaknai bagaimana cara mendorong secara utuh (baik mental maupun Fisik) untuk siap belajar. Langkah riilnya adalah membiasakan siswa Meluruskan niat, Selalu minta restu orang tua, Sarapan Pagi, Membawa bekal dari rumah, dan Masuk sekolah tepat waktu. Merdeka Belajar adalah bagaimana upaya sekolah melayani siswa dalam Merdeka belajar (Senang Belajar, Semangat Belajar, Serius Belajar dan Tuntas Belajar). Untuk itu sekolah membudayakan kerja pendidik dan tenaga kependidikan dengan menghadirkan KOPI (Bekerja penuh Kooperatif dan Kolaboratif, bekerja dengan penuh Optimis, Bekerja dengan Profesional, Bekerja dengan penuh Inovatif untuk memberikan Inspiratif)

Sedangkan Sukses Belajar dimaknai upaya sekolah mewujudkan visi sekolah utamanya mendorong siswa mewujudkan Profil Pelajar Pancasila (1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2. Mandiri, 3. Kreatif, 4. Bernalar Kritis, 5. Berkebhinekaan Global, dan 6. Bergotong royong).

Meskipun semua stakeholder SMAN 1 Cibingbin menyatakan merasa puas terhadap kepemimpinan kepala sekolah, namun kepala sekolah merasa ada satu target yang harus dituntaskan, yaitu menghadirkan tempat ibadah yang representatif sebagai sarana ibadah bagi 1.233 siswa. Pembangunan 2 lantai masjid sekolah (Masjid Al Kautsar) baru mencapai kurang lebih 70 persen. Padahal sangat diyakini bahwa peran dan fungsi Masjid sekolah sangat strategis dalam proses pendidikan karakter. Kebijakan Strategi yang diambil oleh kepala sekolah dalam rangka menuntaskan pembangunan masjid adalah partisipasi semesta, dengan optimalisasi peran dan fungsi Komite Sekolah yaitu: menggalang dana dan sumber daya pendidikan lainnya dari orangtua/wali peserta perorangan/organisasi/dunia didik, masyarakat usaha/dunia baik industri maupun pemangku kepentingan lainnya melalui upaya kreatif dan inovatif (Pasal 3 ayat 2b Pergub Jabar No. 97 tahun 2022).

“Semoga di akhir tahun pelajaran 2024-2025 yang bertepatan dengan 3 tahun SMAN 1 Cibingbin menjadi Sekolah Penggerak angkatan 2 pembangunan masjid sekolah dapat selesai 100 persen. Sebab kerja keras tentu itu tidak pernah mengkhianati hasil,” pungkas H Sudarmoyo. (HEM/BK)