Advertisment
KUNINGAN, (BK).-
Seorang warga Desa Cigedang, Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan, Madropi (54), tewas setelah terperosok ke dalam septic tank sedalam tujuh meter, Senin pagi (4/11). Insiden terjadi sekitar pukul 08.00 WIB ketika penutup septic tank ambrol saat ia bersama rekannya, Subandi (45), berdiri di atasnya.
Subandi, yang selamat dari kejadian itu, menjelaskan bahwa ia dan Madropi sedang membersihkan area di samping rumah warga.
"Kami sedang berdiri di atas penutup septic tank ketika tiba-tiba penutupnya ambrol. Kami langsung jatuh ke dalam," ujar Subandi.
Ia berhasil naik ke permukaan dan segera meminta bantuan warga setelah gagal menolong Madropi yang terjebak dalam reruntuhan beton.
Lurah Desa Cigedang, Iyus Rusminah, yang melintas di lokasi, langsung mengoordinasikan warga dengan aparat Polsek dan Koramil Luragung.
"Kami segera hubungi tim Damkar agar bisa cepat membantu proses evakuasi," kata Iyus.
Sekitar pukul 08.20 WIB, warga bernama Siskha Rahmadianingsih (29) melaporkan kejadian itu ke Unit Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Kabupaten Kuningan. Tim Damkar bergerak menuju lokasi pukul 08.30 WIB dengan tujuh anggota regu 2 dan Kepala UPT Damkar, Andri Arga Kusumah. Mereka tiba di lokasi pukul 09.12 WIB dengan peralatan penyelamatan.
"Begitu tiba, kami langsung memulai evakuasi dengan menyedot air dan mengangkat puing-puing penutup septic tank," ungkap Andri.
Proses evakuasi berlangsung selama satu jam, dari pukul 09.15 hingga 10.15 WIB. Sayangnya, korban berhasil diangkat dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Kapolsek Luragung, IPTU Taufan Alamsyah, mengatakan bahwa medan yang sempit dan dalam cukup menyulitkan proses evakuasi.
"Kondisi septic tank yang sempit membuat tim kesulitan saat proses penyelamatan," jelasnya.
Selain tim Damkar, evakuasi dibantu oleh Polsek Luragung, satu anggota Koramil, tiga anggota BPBD Kuningan, serta petugas medis dari Puskesmas Luragung.
Proses evakuasi berlangsung selama satu jam, dari pukul 09.15 hingga 10.15 WIB. Sayangnya, korban berhasil diangkat dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Kapolsek Luragung, IPTU Taufan Alamsyah, mengatakan bahwa medan yang sempit dan dalam cukup menyulitkan proses evakuasi.
"Kondisi septic tank yang sempit membuat tim kesulitan saat proses penyelamatan," jelasnya.
Selain tim Damkar, evakuasi dibantu oleh Polsek Luragung, satu anggota Koramil, tiga anggota BPBD Kuningan, serta petugas medis dari Puskesmas Luragung.
"Kami berupaya secepat mungkin, tapi kondisinya memang sangat sulit," imbuh Taufan.
Menanggapi insiden ini, Kepala UPT Damkar Andri Arga Kusumah mengimbau warga agar lebih berhati-hati terhadap konstruksi septic tank di sekitar rumah. Ia juga menyarankan pemeriksaan rutin dan pembuatan penutup yang kuat agar kejadian serupa tidak terulang.
"Untuk keselamatan, sebaiknya penutup septic tank dibuat kokoh dan diberi penanda," imbau Andri.
Jenazah Madropi kini sudah diserahkan kepada keluarga untuk proses pemakaman. Sementara itu, Subandi yang mengalami luka ringan telah diperiksa oleh tim medis dan dinyatakan dalam kondisi stabil. (Apip/ BK)