Advertisment
Jatnika Lugina bersama keluarga merayakan kemenangan sebagai juara 1 dalam turnamen bola voli. Dukungan keluarga menjadi semangat utama Jatnika dalam meraih prestasi di lapangan. |
Jatnika Lugina, atlet bola voli muda asal Desa Ciwaru, Kecamatan Ciwaru, Kabupaten Kuningan, menatap masa depan dengan optimisme. Di usia 19 tahun, ia bercita-cita menjadi pemain profesional yang dapat mengharumkan nama Indonesia dan membanggakan kedua orang tuanya. Selasa (19/11/24)
Jatnika memulai perjalanannya di dunia bola voli sejak kelas 4 SD. Ia pertama kali mengikuti lomba antar sekolah dan berhasil meraih juara kedua.
"Saat itu, mulai tertarik dengan voli dan saya terus bermain hingga sekarang," ujar Jatnika.
Ia menamatkan pendidikan di SDN dan SMPN Ciwaru, kemudian melanjutkan ke SMK Al Huda Tasikmalaya.
Kini, Jatnika adalah mahasiswa semester 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syeikh Nurjati Cirebon. Meski sempat tertinggal dalam pendaftaran beasiswa, ia berjuang mandiri sambil mengajukan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk mendukung pendidikannya.
Dalam perjalanan kariernya, Jatnika menegaskan pentingnya konsistensi dan semangat pantang menyerah.
"Kunci sukses saya adalah konsisten berlatih, semangat, dan tidak pantang menyerah. Selain itu, doa restu orang tua menjadi hal yang sangat penting," imbuhnya.
Jatnika telah mengukir berbagai prestasi, mulai dari juara 1 hingga 4 di tingkat sekolah, turnamen antar desa, hingga tingkat kecamatan. Pencapaian terbarunya adalah mewakili klubnya dalam Kejuaraan Kota (Kejurkot) U-19 di Bekasi pada 16-17 Oktober 2024.
Sebagai mahasiswa sekaligus atlet, Jatnika memiliki jadwal yang padat. Namun, ia selalu berusaha menjaga keseimbangan antara kuliah dan latihan.
"Biasanya, saya mengerjakan tugas kuliah terlebih dahulu, baru kemudian berlatih. Belajar tetap menjadi prioritas," jelasnya.
Tidak hanya itu, Jatnika juga menghadapi tantangan lain seperti cuaca buruk, lapangan yang becek, hingga harus beradaptasi dengan tim baru.
"Mental harus kuat karena itu menjadi tantangan tersendiri di setiap pertandingan," katanya.
Mengidolakan Pemain Profesional dan Harapan untuk Generasi Muda
Sebagai middle blocker, Jatnika banyak belajar dari pemain voli ternama seperti Yuda Saputra, Hendra, Kurniawan, dan Wilfredo Mereo.
"Saya sering melihat video pertandingan mereka untuk belajar," ungkapnya.
Pesan untuk Calon Atlet Muda
Jatnika juga menyampaikan pesan kepada anak-anak yang ingin meniti karier di dunia voli.
"Percayalah pada diri sendiri, jangan takut untuk mencoba," pesannya.
Dengan semangat dan kerja keras yang terus ia tanamkan, Jatnika optimis suatu hari bisa memperkuat tim nasional bola voli Indonesia dan menjadi pemain profesional yang mengharumkan nama bangsa. (Apip/ BK)