Rabu, 1/29/2025 08:44:00 PM WIB
HeadlinePeristiwa

Tiga Rumah Ambruk, 23 Rumah Terancam Akibat Longsor di Cimara Cibeureum.

Advertisment


Sejumlah relawan dan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan berfoto di depan Mobil Dapur Umum Lapangan di Posko Penanggulangan Bencana, Kecamatan Cibeureum. Posko ini didirikan untuk mendukung upaya tanggap darurat dalam membantu masyarakat terdampak bencana.


KUNINGAN, (BK).-

Hujan deras yang mengguyur wilayah Desa Cimara, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, pada Sabtu (18/1/2025) menyebabkan bencana tanah longsor di Dusun Purwasari. Akibat kejadian ini, tiga rumah ambruk terseret material longsor, sementara 23 rumah lainnya terancam.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan, bencana terjadi akibat hujan berintensitas ringan hingga lebat yang turun sejak pukul 13.00 WIB hingga 17.00 WIB. "Tanah yang labil dan curah hujan tinggi menyebabkan tebing longsor dan menimpa permukiman warga," ujar perwakilan BPBD dalam rilis resminya, Rabu (29/1/2025).

Dampak Longsor

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, sebanyak 29 kepala keluarga (KK) atau 90 jiwa terdampak, termasuk empat balita. Dari jumlah tersebut, tiga KK atau sembilan jiwa mengalami dampak langsung, sementara 26 KK atau 81 jiwa terancam longsor susulan.

Selain merusak rumah warga, longsor juga menyebabkan jalan desa sepanjang 100 meter amblas dan tembok penahan tanah (TPT) sepanjang 100 meter roboh.





Penanganan Darurat


Sejak kejadian, berbagai pihak telah melakukan upaya penanganan darurat. Pada hari pertama, aparat desa berkoordinasi dengan TNI, Polri, PLN, dan BPBD Kuningan. Tim BPBD langsung menurunkan tim asesmen, mendistribusikan bantuan logistik, serta memasang garis polisi di area terdampak. Warga yang rumahnya terdampak diungsikan ke Mushola Raudatul Jannah.


Esok harinya, Minggu (19/1/2025), tim melakukan pendataan korban secara rinci dan pemetaan wilayah terdampak menggunakan drone. Posko darurat serta dapur umum pun didirikan untuk mendukung kebutuhan para pengungsi.








Bencana ini juga mendapat perhatian dari pejabat daerah. Bupati dan Penjabat Sekda Kuningan mengunjungi lokasi pada hari kedua, diikuti oleh Wakil Bupati terpilih dan Kapolres Kuningan pada hari ketiga.

"Hari keempat, BPBD Provinsi Jawa Barat turut meninjau lokasi untuk merancang program rehabilitasi dan rekonstruksi," kata seorang petugas BPBD.

Bantuan terus berdatangan dari berbagai pihak, termasuk Bhayangkari, Baznas, Indomaret, Majelis Taklim Desa Cimara, PMI, dan beberapa partai politik. Hingga Rabu (29/1/2025), BPBD mencatat bahwa listrik mulai dipulihkan dengan pemasangan kembali kilometer KWH oleh PLN. Selain itu, enam unit kompor gas telah disalurkan kepada warga yang masih mengungsi di hunian sementara.

Kondisi Terkini dan Kebutuhan Mendesak

Saat ini, kondisi di Desa Cimara berangsur membaik. Para penyintas sudah kembali menjalani aktivitas sehari-hari secara mandiri. Beberapa warga memilih kembali ke rumah, sementara lainnya masih mengungsi di rumah saudara atau hunian sementara.

Namun, masih ada beberapa kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi. "Kami membutuhkan pembangunan enam unit rumah permanen bagi warga terdampak, serta perbaikan jalan desa dan tembok penahan tanah di sekitar lokasi longsor," ujar perwakilan BPBD.

Selain itu, pihak terkait juga akan melakukan kajian lebih lanjut bersama PVMBG untuk menganalisis potensi bencana susulan dan langkah mitigasi ke depan.

Posko lapangan yang sebelumnya berada di area terdampak kini dialihkan ke Balai Desa Cimara. "Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk langkah lanjutan dalam pemulihan pascabencana," tambahnya.

Dengan kondisi cuaca yang masih sering hujan, warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan longsor susulan. (Apip/ BK)