Advertisment
KUNINGAN, (BK).-
Iwan Herawan, seorang perajin bambu asal Desa Suka Mulya, Kecamatan Cigugur, Kuningan, telah menekuni usaha kerajinan tangan berbahan bambu sejak lulus SMA. Ia mengungkapkan bahwa ketertarikannya terhadap kerajinan ini bermula dari lingkungan keluarganya yang sejak dulu akrab dengan anyaman bambu. Minggu (09/02/25)
"Orangtua saya suka membuat kerajinan tangan dari bambu, jadi secara tidak langsung saya ikut membantu. Dari situ, saya mulai tertarik dan belajar sampai bisa," ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, pesanan terhadap produk kerajinannya semakin banyak. Berbagai jenis produk berbahan bambu ia buat, mulai dari keranjang, kap lampu, hingga hiasan dengan berbagai bentuk sesuai permintaan pelanggan. Namun, belakangan ini jumlah pesanan mengalami penurunan.
"Sebenarnya, peminatnya masih banyak. Hanya saja, kendalanya ada pada pengiriman karena banyak pelanggan yang lokasinya jauh, sehingga ongkos kirimnya menjadi mahal," katanya.
Selain itu, tantangan lain yang dihadapinya adalah keterbatasan modal dan tenaga kerja.
"Orangtua saya suka membuat kerajinan tangan dari bambu, jadi secara tidak langsung saya ikut membantu. Dari situ, saya mulai tertarik dan belajar sampai bisa," ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, pesanan terhadap produk kerajinannya semakin banyak. Berbagai jenis produk berbahan bambu ia buat, mulai dari keranjang, kap lampu, hingga hiasan dengan berbagai bentuk sesuai permintaan pelanggan. Namun, belakangan ini jumlah pesanan mengalami penurunan.
"Sebenarnya, peminatnya masih banyak. Hanya saja, kendalanya ada pada pengiriman karena banyak pelanggan yang lokasinya jauh, sehingga ongkos kirimnya menjadi mahal," katanya.
Selain itu, tantangan lain yang dihadapinya adalah keterbatasan modal dan tenaga kerja.
"Kalau ada orderan, kadang perajinnya tidak ada. Atau kalau perajin ada, modalnya yang tidak mencukupi. Jika modal ada, pemasaran yang sulit," imbuhnya.
Iwan berharap ada dukungan dari pemerintah, baik dalam bentuk bantuan modal maupun fasilitas pemasaran yang lebih strategis. Ia juga menyebutkan bahwa produknya saat ini sebagian dipasarkan melalui Dekranas Kuningan dan sebagian lainnya disimpan di rumahnya.
"Kalau dari segi produksi, saya ingin lebih banyak, tapi karena masih menggunakan metode tradisional dan belum ada mesin, volumenya terbatas. Jika ada mesin, produksi bisa lebih besar," ungkapnya.
Ia pun mengajak masyarakat Kuningan dan sekitarnya yang berminat dengan produk kerajinan bambu buatannya untuk menghubunginya melalui WhatsApp di nomor 0852-2465-3492.Sebagai perajin, Iwan berharap kerajinan bambu tetap eksis di tengah perkembangan zaman.
Iwan berharap ada dukungan dari pemerintah, baik dalam bentuk bantuan modal maupun fasilitas pemasaran yang lebih strategis. Ia juga menyebutkan bahwa produknya saat ini sebagian dipasarkan melalui Dekranas Kuningan dan sebagian lainnya disimpan di rumahnya.
"Kalau dari segi produksi, saya ingin lebih banyak, tapi karena masih menggunakan metode tradisional dan belum ada mesin, volumenya terbatas. Jika ada mesin, produksi bisa lebih besar," ungkapnya.
Ia pun mengajak masyarakat Kuningan dan sekitarnya yang berminat dengan produk kerajinan bambu buatannya untuk menghubunginya melalui WhatsApp di nomor 0852-2465-3492.Sebagai perajin, Iwan berharap kerajinan bambu tetap eksis di tengah perkembangan zaman.
"Sekarang orang lebih suka yang simpel dan murah, tapi ada juga yang mencari barang unik dan berbahan alami. Saya ingin tetap mempertahankan kerajinan bambu sebagai bagian dari seni dan budaya," pungkasnya. (Apip/BK)